Gairah Baru Setelah Di-Charger On The Spot ke Tanjung Perak
Berpameran selama 10 hari full bukan perkara mudah. Harus ada energi tersendiri yang kudu dipersiapkan. Memajang lukisan selama itu, plus saban hari melayani pengunjung dan menerangkan setiap proses kreatif sebuah karya lukis jelas bukan perkara enteng.
Aktivitas yang memungkinkan berulang itu bisa memunculkan kejenuhan. Padahal jenuh adalah semacam penyakit kronis yang harus ditepis jauh-jauh oleh seorang pelukis.
Lalu apakah jenuh itu tidak boleh? Ya boleh saja, asal kejenuhan itu tidak menghinggapi pelukis yang sedang berpacu dalam karya, atau saat sedang berpameran besar seperti saat ini.
Menyadari pentingnya menjaga ritme dan agar lepas dari kejenuhan, penyelenggara Pasar Seni Lukis Indonesia (PSLI) XI membawa seluruh peserta PSLI ke North Quay Pelindo III di Tanjung Perak, Surabaya. Hari ini, dan setengah hari penuh. Terhitung mulai pukul 07.30 hingga pukul 13.00.
Tujuan aslinya adalah refreshing, sedang tujuan khususnya adalah melukis bersama.
Lalu, hasil akhirnya? Cukup signifikan, kata M.Anis, Kepala Pasar di PSLI XI. Para pelukis seperti baterai yang baru dicharger. Mereka menjadi strong kembali. Menjadi seperti baterai baru yang dibuka dari segelnya.
Dampaknya signifikan juga. Selepas magrib, pengunjung yang mengalir deras, mendapat sambutan yang begitu hangat. Seperti awal ketika PSLI baru dibuka Gubernur Jatim, Soekarwo.
Magnet pun berlanjut, pengunjung PSLI juga makin berdenyut. Semoga energi ini juga bertahan hingga pameran usai. (idi)