Gagal Tentukan Asal Muasal Covid-19, Ini Pengakuan Intelijen AS
Komunitas intelijen Amerika Serikat (AS) mengakui gagal menentukan asal virus corona terbaru setelah berlangsung penyelidikan lanjutan. Diketahui, dengan mengatakan, opsinya masih terbagi menjadi apakah virus itu muncul dari kontak manusia dengan hewan yang terinfeksi atau dari insiden di laboratorium.
Sementara menyangkal kemungkinan virus ini telah dikembangkan sebagai senjata biologis. Kantor Direktur Intelijen Nasional AS mengatakan dalam sebuah laporan, "Semua lembaga menilai bahwa dua hipotesis masuk akal: paparan alami terhadap hewan yang terinfeksi dan insiden terkait laboratorium."
Evaluasi dan Publikasi
Komunitas intelijen "menilai mereka tidak akan dapat memberikan penjelasan yang lebih pasti" tanpa informasi baru, seperti apakah laboratorium di kota Wuhan di China tengah, tempat pertama kali pandemi terdeteksi pada akhir 2019, sedang menangani virus atau ada kemunculan sumber virus terdekat sebelum COVID-19, kata kantor itu, seperti dikutip Kyodo News, Minggu 29 Agustus 2021.
Menurut ringkasan evaluasi laporan dipublikasi pada Jumat 27 Agustus 2021 itu, kemungkinan virus muncul dan menginfeksi manusia melalui paparan awal skala kecil yang terjadi paling lambat November 2019, dengan kelompok kasus COVID-19 pertama yang diketahui muncul di Wuhan pada Desember 2019.
Empat Komunitas Intelijen
Laporan itu, mengatakan empat elemen komunitas intelijen dan Dewan Intelijen Nasional menilai dengan "keyakinan rendah" bahwa infeksi awal kemungkinan besar disebabkan oleh paparan alami pada hewan yang terinfeksi virus atau sumber virus terdekat.
Satu elemen komunitas intelijen menilai dengan "keyakinan sedang" bahwa infeksi manusia pertama dengan virus ini kemungkinan besar adalah hasil dari insiden terkait laboratorium, mungkin melibatkan eksperimen, penanganan hewan, atau pengambilan sampel oleh Institut Virologi Wuhan, menurut laporan itu.
Pada tiga elemen komunitas intelijen, beberapa analis menyukai teori asal alamiah, yang lain condong ke skenario asal laboratorium, dan beberapa melihat hipotesis keduanya sebagai kemungkinan yang sama, kata laporan tadi.
Ringkasan itu juga menilai bahwa pejabat China "tidak memiliki pengetahuan sebelumnya tentang virus sebelum wabah awal COVID-19 muncul."