Gagal Cantik, Perawatan Merusak Wajah Jessica Iskandar
Kejadian tak menyenangkan dialami Jessica Iskandar. Wajah tunangan Richard Kyle ini rusak karena alergi anestesi. Anestesi itu dilakukan Jessica Iskandar karena ia akan menjalani perawatan Ulthera.
Namun sayang, gara-gara anestesi membuat kulitnya meradang. Sehingga perawatan batal dilaksanakan. "Mau perawatan ULTHERA," tulis Jessica Iskandar di Insta Story-nya.
Wajah ibu satu anak ini tak lagi cantik. Ruam merah menutupi kecantikan wajah ibunda El Barack Alexander ini.
Lewat unggahan foto selfie, Jessica Iskandar memperlihatkan area pipi, dagu hingga leher dipenuhi bercak merah.
Tak hanya itu, wajah dan bibir Jessica Iskandar juga tampak pucat layaknya orang yang sedang sakit. Cukup mengerikan bagi yang melihat fotonya. "Kena iritasi anastesi," ungkapnya di akun Instagram @inijedar.
Alhasil, Jessica Iskandar terpaksa mengambil cuti kerja karena wajahnya butuh perawatan khusus. Dia pun mendapatkan saran untuk tidak menggunakan makeup maupun langsung terpapar sinar matahari.
"Aku izin kerja, gak boleh kena makeup, gak boleh kena matahari semenjak tragedi muka aku bercak merah (ruam). Doain cepat kembali normal ya," sambungnya.
Tak seburuk yang diperkirakan orang. Bercak merah yang muncul di wajah Jessica Iskandar tak membuatnya kesakitan atau pun gatal.
Kini, kondisi wajah Jessica Iskandar tengah menjalani pengobatan dengan dokter kecantikan. Diperkirakan, wajahnya akan kembali normal setelah satu minggu ke depan.
"Disalep dan minum obat, prosesnya 5-7 hari," kata Jessica Iskandar.
Artis yang akrab disapa Jedar ini meminta doa kepada penggemarnya, agar iritasi yang dialami ini segera sembuh. Sehingga wajahnya kembali normal. "Doain cepat sembuh ya," ucapnya.
Unggahan wanita 31 tahun ini langsung mendapatkan respon dari tunangannya, Richard Kyle. Pria berusia 31 tahun ini meminta kekasihnya agar tak khawatir terhadap kondisi wajahnya yang buruk.
"Don't worry love, it was all go away! (jangan khawatir cinta, semuanya akan berlalu) aku yakin," ucapnya.
Advertisement