Gaduh Pelepasan Nyamuk Wolbachia Tekan Kasus DBD
Kementerian Kesehatan atau Kemenkes menerapkan teknologi pelepasan nyamuk Wolbachia, untuk menekan penyakit deman berdarah dengue (DBD) di lima kota di Tanah Air. Lima wilayah kota yang disebar nyamuk Wolbachia itu adalah Jakarta Barat (DKI Jakarta), Bandung (Jawa Barat), Semarang (Jawa Tengah), Bontang (Kalimantan Timur), dan Kupang (NTT).
Kemenkes menyatakan penyebaran nyamuk Wolbachia ke lima kota itu diatur lewat Surat Keputusan Menteri kesehatan RI Nomor 1341 tentang Penyelenggaraan Pilot project Implementasi Wolbachia sebagai inovasi penanggulangan DBD.
Namun, upaya penanggulangan DBD dengan teknologi Wolbachia menuai ragam tanggapan di kalangan publik serta peneliti. Bahkan, ragam tanggapan tersebut pun berkembang menjadi disinformasi yang beredar di media sosial atau medsos, serta penolakan sejumlah elemen masyarakat.
Kemenkes pun merespons adanya penolakan nyamuk Wolbachia? Padahal, teknologi Wolbachia sudah masuk ke dalam salah satu strategi penanganan kasus DBD di Indonesia.
"Kita akan edukasi dan menjelaskan kepada masyarakat untuk mendapatkan informasi yang benar, bukan hoaks," ujar juru bicara Kemenkes Mohammad Syahril.
Ia juga meminta meminta masyarakat tetap melaksanakan pemeriksaan jentik nyamuk (PJN) dan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) di lingkungan rumah secara rutin, yakni dua kali dalam sepekan.
Cegah merebaknya wabah DBD dengan melakukan PSN 3M Plus. Antara lain menguras penampungan air, menutup penampungan air, mendaur ulang barang bekas. Plus-nya yakni memelihara ikan jentik nyamuk, pakai obat anti nyamuk, menanam tanaman pengusir nyamur (lavender atau sereh), tidak menumpuk baju kotor di bak terbuka.
Berikut ini rangkaian info grafis Kemenkes menyikapi adanya heboh pelepasan nyamuk Wolbachia di masyarakat.
Info Grafis Gaduh Pelepasan Nyamuk Wolbachia Tekan Kasus DBD
Nyamuk Wolbachia didapatkan secara alami, tanpa ada rekayasa genetik.
Wolbachia bakteri alamiah serangga yang ramah lingkungan, tidak mengganggu ekosistem atau siklus hidup mikroorganisme lain.
Nyamuk Wolbachia mampu membuat nyamuk aedes aegypti mandul dan tidak menularkan penyakit DBD.
Nyamuk Wolbachia sudah terbukti menurunkan penyebaran DBD di sembilan negara, yakni Brasil, Australia, Vietnam, Fiji, Vanuatu, Meksico, Kiribati, Kaledonia Baru, dan Sri Lanka.
Wolbachia telah diteliti sejak 2011 oleh World Mosquito Program (WMP) di Yogyakarta dengan dukungan filantropi yayasan Tahija.
Hasil uji coba di Yogyakarta dan Bantul bisa menekan kasus DBD hingga 77%, turunkan proporsi pasien dirawat di rumah sakit 86%.
* SUMBER: Kemenkes RI