Gabung SAR, Tim Reaksi Cepat SIG Berada di Lokasi Gempa Cianjur
Tim Reaksi Cepat (TRC) PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG), membantu evakuasi korban bencana gempa di Cianjur, Jawa Barat.
TRC yang bergerak ke lokasi bencana, terdiri dari PT Semen Padang dan PT Semen Tonasa. SIG bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur dan masuk dalam tim rescue yang membantu melakukan evakuasi dan memberikan pertolongan kepada para korban. Selaun itu juga memberikan assessment terkait kebutuhan di lokasi bencana.
Selain TRC, SIG juga memberikan bantuan paket sembako dan kebutuhan pokok lainnya. Paket sembako berisi 5 kg beras, 1 liter minyak goreng, 8 pcs mie instan, 4 pcs biskuit, dan 1 pcs selimut.
Unit usaha SIG, PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI) juga memberikan bantuan paket sembako, selimut, senter, popok dan pembalut wanita, kaos kaki, makanan siap saji (ransum) dan makanan bayi, pispot, terpal ukuran 4x6, serta paket obat-obatan. Bantuan diserahkan secara bertahap di Posko Satgas BUMN Provinsi Jawa Barat, Kantor Perum Perhutani, Kabupaten Cianjur.
Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni dalam siaran pers yang diterima ngopibareng.id Sabtu 26 November 2022, mengatakan, SIG berkoordinasi dengan perusahaan-perusahaan yang tergabung dalam Satgas BUMN dan pihak terkait lainnya untuk bersinergi dalam penyaluran bantuan agar tersebar merata ke seluruh wilayah dan masyarakat terdampak. Hal ini sesuai dengan arahan Menteri BUMN, Erick Thohir kepada perusahaan-perusahaan BUMN untuk hadir memberikan bantuan kepada masyarakat terdampak gempa.
Tim Satgas BUMN Jawa Barat, Tatang Kusdiana mengatakan, bantuan yang diberikan oleh SIG dan BUMN lain akan ditampung di posko Satgas BUMN, kemudian didistribusikan ke seluruh lokasi terdampak dan operasional dapur umum. Bantuan dari SIG dan BUMN lain diharapkan dapat meringankan beban masyarakat.
“Kami akan memaksimalkan proses pendistribusiannya agar diterima dengan merata di seluruh lokasi terdampak. Semoga bantuan ini dapat memenuhi kebutuhan mereka selama dalam masa pengungsian. Gempa mengakibatkan sejumlah rumah warga rusak dan retak, sehingga warga memilih untuk mengungsi di tenda dan posko mengantisipasi adanya gempa susulan”, ujar Tatang Kusdiana.
Jumlah Korban Meninggal Bertambah
Sementara itu jumlah korban jiwa akibat gempa bumi di Cianjur, Jawa Barat terus bertambah. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan, ada 310 korban jiwa hingga Jumat pukul 00.00. WIB.
Kepala BNPB Suharyanto mengatakan, pertambahan jumlah korban jiwa disebabkan oleh adanya 17 jenazah yang ditemukan per hari Jumat di wilayah gempa.
"Hasil operasi pencarian dan pertolongan yang dilakukan Tim SAR per hari ini mendapat jenazah sebanyak 17 orang sehingga jumlah meninggal menjadi 310 orang," kata Suharyanto.
Suharyanto mengatakan, sebanyak 17 orang yang meninggal dunia itu terdiri dari sembilan orang pelintas dan delapan orang warga Cugenang, Cianjur. Sebanyak delapan orang ini sudah teridentifikasi nama dan alamatnya.