Gabah di Petani Menipis, Harga Beras Merangkak Naik
Harga beras di Probolinggo merangkak naik sejak awal Agustus 2023 lalu. Kenaikan bahan pangan pokok itu diduga karena pasokan dari petani menipis seiring dengan puncak musim kemarau.
Kenaikan harga beras sekitar Rp1.500-2.500 per kilogram (kg) itu terjadi di tingkat distributor hingga toko pengecer beras. "Benar, harga beras memang naik, tidak hanya di Probolinggo tetapi hampir di seluruh tanah air juga naik sejak awal Agustus lalu," kata Adi Susanto Saputro, pemilik Usaha Dagang (UD) Akas, distributor beras di Jalan Mastrip, Kota Probolinggo, Jumat, 25 Agustus 2023.
Adi mencontohkan, beras medium sekarang harganya naik menjadi Rp12.500 dan beras premium Rp 13.500 per kg atau ada kenaikan Rp1.500 hingga Rp2.500.
Kenaikan bertahap harga beras ini sejak awal Agustus lalu, kata Adi, sudah melampaui Harga Eceran Tertinggi (HET) beras yang dipatok pemerintah. "Harga beras sesuatu HET sebesar Rp10.900 per kilogram," katanya.
Disinggung pemicu kenaikan harga beras, Adi menyebut, banyak faktor. "Memang pasokan gabah dari petani menipis. Sebagian petani gagal panen karena kemarau panjang," ujarnya.
Soal naiknya harga beras juga diakui Makruf, pedagang beras eceran di Probolinggo. "Karena harga kulak beras ke distributor naik, harga jual juga saya naikkan," katanya.
Meski harga beras naik, Makruf mengaku, pasti terjual. Sebab beras merupakan bahan makanan pokok di negeri ini.
"Bagi saya ada keuntungan Rp500 sampai Rp1.000 per kilogram beras sudah cukup," katanya.
Sejumlah ibu rumah tangga berusaha menyiasati kenaikan harga beras. "Saya sekeluarga biasa mencampurkan beras dengan jagung. Nasi jagung justru bikin perut kenyang lebih lama," kata Ny. Afna, warga Kelurahan Tisnonegaran, Kecamatan Kanigaran, Kota Probolinggo itu.
Sisi lain ketika harga beras naik, harga gabah di tingkat petani mencapai Rp7.000 hingga 7.100 per kg. Harga gabah juga melambung karena biasanya Rp5.700 per kg.
Menipisnya gabah di tingkat petani, kata Adi, membuat gabah jadi rebutan di kalangan distributor beras. "Distributor berburu gabah ke mana-mana untuk kemudian digiling," ujarnya.
Akibat menipisnya stok dan naiknya harga gabah, UD. Akas mengurangi volume pembelian gabah maupun beras dari petani hingga 70%. "Terpaksa hal ini saya lakukan karena gabah dan beras sulit diperoleh dari petani," katanya.
Advertisement