FSGI Sayangkan Sikap Mendikbud Yang Pasif
Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) menyayangkan sikap Mendikbud yang pasif, belum mengambil keputusan tentang wacana sekolah akan buka kembali.
Wakil Sekjen FSGI Satriawan Salim, mengatakan Mendikbud sebelumnya akan mengumumkan secara langsung keputusan soal pembukaan sekolah atau perpanjangan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
"Makanya kami menunggu, Mendikbud umumkan keputusan tersebut." katanya dalam keterangan tertulis Jumat 5 Juni 2020.
Menurut Satriawan beberapa daerah ini sudah ada yang memutuskan masuk sekolah dengan New Normal dan ada yang perpanjang PJJ sampai Desember seperti Jawa Barat.
"Daerah terkesan jalan sendiri-sendiri. Kemdikbud juga jangan diam saja, seolah lepas tangan. Memberikan kebebasan kepada daerah dan sekolah. Apalagi tanpa koordinasi dengan Gugus Tugas Covid-19, akan berbahaya, jika keputusan dibuat tanpa koordinasi dengan Pusat dan Gugus Tugas Covid," katanya.
Sekolah perlu persiapan anggaran infrastruktur penanganan covid-19 seperti masker, APD, hand sanitizer, wastafel, dan seterusnya).
"Kami para guru, ortu, siswa cemas. Belum ada keputusan yang jelas dari Kemdikbud. "Apakah perpanjang PJJ atau membuka sekolah dengan protokol kesehatan di zona hijau?' katanya.
Katanya, sikap FSGI jelas bahwa perpanjang PJJ demi keselematan nyawa anak, guru, dan warga sekolah dengan perbaikan-perbaikan dalam pelayanan PJJ (daring dan luring) termasuk pemenuhan fasilitas infrastruktur dan pelatihan guru dalam mengelola PJJ. Agar PJJ tetap berkualitas dan tak membebani siswa.
"Kami menyayangkan sikap mendikbud yang sampai sekarang belum membuat keputusan apa-apa, menghadapi protokol tatanan baru, demi keselamatan anak didik," kata Satriawan.