Frustasi, Trump Paksa Wapres Mike Pence Halangi Kemenangan Biden
Seorang penasehat kepresidenan Amerika Serikat (AS) mengungkap tekanan Presiden Donald Trump kepada wakilnya, Mike Pence. Kabarnya, Donald Trump masih mencoba mencari cara untuk membalikkan hasil Pilpres Amerika yang memenangkan Joe Biden.
Dalam pemilihan yang digelar pada 3 November 2020 itu, hasil penghitungan menunjukkan Donald Trump kalah dengan perolehan suara elektoral (Electoral College) sebanyak 232-306.
Salah satu cara yang dicoba oleh Donald Trump adalah meminta Menteri Negara Bagian Georgia, Brad Raffensperger, untuk "mencari" suara demi memenangkan dirinya. Donald Trump meminta 11.780 suara di mana satu suara lebih banyak dari selisih kekalahannya terhadap Joe Biden di sana.
Namun, Raffensperger menolak dan telepon Donald Trump soal Pilpres Amerika menjadi sorotan karena bocor ke media.
Donald Trump lalu mencoba memanfaatkan Wakil Presiden Mike Pence, untuk menyatakan hasil penghitungan suara elektoral tidak sah. Harapannya, hasil Pilpres Amerika bisa ditentukan di Kongres atau Pengadilan Mahkamah Amerika di mana konservatif berkuasa.
Mike Pence dikabarkan menolak perintah tersebut. Dalam sebuah pertemuan pada Selesa, 5 Januari 2021, Mike Pence menjelaskan kepada Donald Trump bahwa posisi Presiden Senat tidak memberinya kuasa untuk menghalangi kemenangaan Joe Biden. Donald Trump marah atas pernyataan Pence namun berbagai pihak menganggap Pence sudah melakukan hal yang tepat.
Mike Pence juga dikabarkan sudah berkonsultasi dengan Kantor Penasehat Gedung Putih sebelum menentukan sikap. Donald Trump kemudian membantah kabar yang beredar soal Mike Pence dan dirinya berbeda sikap.
"Wapres Mike Pence dan saya sepakat bahwa dirinya memiliki kekuatan untuk bertindak. Wapres kita memiliki sejumlah opsi yang diatur konstitusi Amerika untuk tidak mengesahkan hasil penghitungan suara," ujar Donald Trump dalam pernyataan persnya, dikutip dari Reuters.
Donald Trump pun menyebut pemberitaan soal Pence tidak akurat.
Advertisement