FreedomCC Oranyekan Wonokitri, Bromo
Freedom Cycling Club (Freedom CC) memilih gowes long ride ke Wonokitri, Gunung Bromo, 27 Maret. Hari Minggu ini adalah tepat satu minggu sebelum hari puasa 2022 tiba, 2 April.
“Sudah tradisi kami, setelah launching jersey maka kami akan adakan long ride. Gunanya untuk gathering antar member lama maupun baru. Agar bisa makin kenal dan akrab satu sama lain. Karena visi dan misi kami adalah menjadikan gowes ini sebagai olahraga sekaligus pertemanan,” jelas Mahfud Tamwardi, Ketua FreedomCC.
Saat pendataan dibuka, hampir dari setengah member FreedomCC ikut gowes bareng ini. Total ada 250an cyclist.
“Lucunya, ada yang tidak puas bila harus gowes dari Pasuruan ke Wonokitri yang hanya 40 km itu. Jadi mereka minta berangkat dari Surabaya! Agar total bisa Fondo, 100 km. Kami akomodasi keinginan sebagian member itu,” tukas Tonny Tokutji, salah satu pengurus senior FreedomCC.
Dibantu dengan Otak-Otak even organizer, FreedomCC membagi titik start menjadi dua. Titik pertama adalah dari Surabaya.
Dari salah satu minimarket yang ada di jalan Ahmad Yani. Berangkat jam 04.25 pagi. “Total ada 50 cyclist berangkat dari Surabaya. Kecepatan kita jaga maksimal 35 kmh saja. Jadi jam berangkatnya yang diperpagi agar bisa sampai ke meeting point Pasuruan tepat jam 6.15 pagi,” jelas Fransisco, road captain tim Surabaya.
Mayoritas lainnya membawa mobil berangkat dari Surabaya menuju Pasuruan. Mereka parkir di sebuah lapangan di Jalan Hasyim Ashari milik salah satu sahabat pengurus Freedom.
Tepat jam 6.15 rombongan gowes dari Surabaya tiba. Mereka langsung menyerbu minum Isoplus dan makan Mie Sedaaap yang merupakan sponsor gowes bareng ini.
Tepat jam 7 pagi seluruh cyclist FreedomCC berangkat menuju Pendopo Agung di Wonokitri, Gunung Bromo.
Hari itu, FreedomCC membuat Wonokitri jadi oranye! Sepanjang perjalanan flat dari Lapangan menuju Pasrepan, titik sebelum tanjakan dimulai, peloton jersey oranye masih bisa menyatu semua.
Begitu lepas pasar Pasrepan, cyclist ‘berjuang’ sendiri-sendiri. Hingga finis di ketinggian 2.000 meter di atas permukaan laut. Karena banyaknya cyclist, sepanjang tanjakan itu pun masih terasa nuansa oranyenya!
FreedomCC dan Otak-Otak membagi dua feeding zone. Yang pertama adalah di lapangan KUD Puspo sekitar 25 km dari lapangan titik start.
“Setelah KUD Puspo, sekitar 6 km ada titik foto wajib. Itu Puncak 7. Tentu banyak cyclist yang berhenti istirahat sekaligus berfoto-foto di situ,” bilang Suryanto Soemardi, salah satu pengurus FreedomCC yang biasa dipanggil Koko Founder.
Selepas Puncak 7, “neraka Wonokitri” dimulai. Perjalanan tersisa 11 km dengan gradien tanjakan yang selalu di atas 8 persen.
“Dikira tinggal sedikit, 11 km. Tetapi semakin atas semakin curam gradiennya. Dan tidak diberi flat untuk istirahat sama sekali! Tapi saya gembira bisa lulus pertama kali sampai Wonokitri bersama kawan-kawan,” bangga Ronald Ook, pengusaha Lasika Production ini.
Feeding zone kedua adalah di jembatan beton Desa Baledono. Titik ini adalah 8 km sebelum finis di Pendopo Wonokitri, Gunung Bromo.
Cuaca saat gowes bareng FreedomCC ini sangat sempurna. Sepanjang perjalanan dari start hingga finis sekitar jam 12 siang selalu mendung. Tidak ada matahari dan tidak hujan. “Padahal menurut perkiraan cuaca sekitar jam 10-11 akan hujan di Wonokitri,” bilang Mahfud.
Dengan cuaca yang sempurna membuat Andy Piao lulus. “Saya bisa gowes hanya di hari Minggu. Jadi bisa lulus Bromo ini amazing untuk saya. Salah satu faktornya adalah cuaca yang nyaman,” tukas pengguna sepeda Cube ini.
Alhasil, seluruh peserta sangat gembira dan tidak ada insiden yang berarti. Semuanya bisa mencapai finis di Pendopo Agung Wonokitri, Gunung Bromo dengan selamat.
Sudah tradisi, makanan melimpah. Banyak pilihan, nasi rawon, sate, Mie Sedaaap, dan minuman dari Wings Food siap memanjakan seluruh cyclist. All you can eat!
“Saya ucapkan banyak terima kasih kepada seluruh anggota FreedomCC yang mengikuti gowes bareng ini. Nanti setelah bulan Ramadhan usai, kita akan agendakan gowes bareng lagi yang lebih seru,” tutup Mahfud.
Advertisement