Franz Magnis Tegaskan Lagi: Gus Dur Pelindung Umat Beragama
Jakarta: Islam yang ramah, memungkinkan terciptanya rasa saling menghargai dan membuka wilayah dialog. Direktur Program Pascasarjana Sekolah Tinggi Filsafat Driyakarya Romo Franz Magnis-Suseno mengaku senang terhadap ajaran rahmatan lil alamin yang dibawa Nabi Muhammad di dalam agama Islam.
Menurutnya, agama memang semestinya menjadi rahmat, yakni sebagai dukungan terhadap yang baik, dan bukan membuat takut.
“Agama mesti punya healing power, jadi kekuatan untuk menyembuhkan luka-luka,” kata Romo Magnis saat mengisi kegiatan
Pendidikan Pengembangan Wawasan Keulamaan (PPWK) Dawrah II yang diselenggarakan Lakpesdam PBNU di lantai 8, Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Selasa (10/10/2017).
Pria yang pernah dianugerahi Bintang Mahaputra Utama pada 13 Agustus 2015 oleh Presiden Jokowi ini mengharapkan semua orang yang beragama bisa menjalankan keagamaannya dengan aman dan terlindungi.
“Bukan hanya agama kita sendiri tetapi juga orang dari agama lain,” jelas pria berusia 81 tahun ini yang telah menulis banyak buku tentang Filsafat ini.
Pada acara yang bertemakan Fiqih Tawassuth dan Tasamuh dalam Membangun Perdamaian dan Indonesia Bebas Korupsi ini, Franz Magnis Suseno menyebut KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) sebagai tokoh yang bisa mengayomi semua pemeluk agama.
“Itu tentu contoh yang mencolok dulu hebat itu Gus Dur. Semua lari ke Gus Dur karena merasa terlindung pada Gus Dur. dan Gus Dur itu mewujudkan rahmatan bagi kami semua sebetulnya,” terang pria kelahiran Eckersdorft, Jerman ini.
Acara yang dilaksanakan selama lima hari (9-13/10) ini diikuti pengurus syuriyah NU dari 7 provinsi dan sejumlah mahasiswi Unusia Jakarta. (adi/nuo)