Frantinus Nigiri, Penumpang Bercanda Bawa Bom di Lion Air Baru Selesai Diwisuda
Entah apa yang ada di benak Frantinus Nigiri (26), saat itu ia bercanda soal bom di pesawat Lion Air JT 687 tujuan Pontianak-Jakarta pada Senin (28/5/2018) malam. Penerbangan di Bandara Internasional Supadio Kubu Raya, Pontianak, Kalimantan Barat, sempat terganggu, delay berjam-jam.
Frantinus merupakan alumni Universitas Tanjungpura (Untan) Pontianak, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, yang baru saja diwisuda.
Ia berencana pulang ke Wamena transit Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten (CGK).
“Pelaku merupakan salah seorang penumpang yang merupakan alumni mahasiswa Untan Pontianak, yang baru saja diwisuda Mei 2018, dan berencana akan pulang ke Jayapura dan membawa banyak bawaan, sehingga akan transit ke Jakarta dulu,” kata Kapolresta Pontianak AKBP Wawan Kristyanto seperti dilansir Antara, Selasa (29/5).
Ia menambahkan, perilaku Frantinus ini kemudian membuat penumpang yang nekat terjun dari pintu darurat. Akibatnya 10 orang luka-luka.
Polisi hingga kini masih terus mendalami motif Frantinus bercanda dengan berteriak ada bom di tasnya saat di pesawat.
Akibat tindakannya ini, lanjut Wawan, Frantinus terancam delapan tahun penjara. “Akibat perbuatannya, pelaku terancam pasal 437 ayat 1 dan 2, UU No. 1/2009 tentang Penerbangan dengan ancaman maksimal delapan tahun penjara,” jelasnya.
Seperti diketahui, penerbangan di Bandara Internasional Supadio Kubu Raya, Pontianak, Kalimantan Barat, sempat terganggu, Senin (28/5) malam. Delay berjam-jam itu dikabarkan lantaran ada seorang penumpang yang berteriak bahwa ada bom.
Frantinus berkelakar kepada pramugari bahwa dirinya membawa bom. Imbas candaannya itu, suasana di dalam kabin pesawat pun menjadi gaduh.
Penumpang yang panik, nekat membuka paksa pintu darurat tanpa instruksi awak kabin demi menyelamatkan diri. Bahkan membuat sejumlah penumpang menjadi korban setelah memaksakan diri untuk melompat.
Seperti foto yang beredar, kekacauan terjadi di sekitar apron bandara. Semua penumpang maskapai Lion Air terlihat panik. Bahkan terlihat ada yang memaksa turun ke sayap pesawat itu.
Pilot dan kru pun melakukan prosedur penanganan ancaman bom. Seluruh penumpang, barang bawaan dan kargo, dikembalikan ke terminal keberangkatan untuk dilakukan tahapan pengecekan ulang kembali.