Mars 'Syubbanul Wathan' Bergaung di Balai Kota, Ini Komentar FKB
Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (Fraksi PKB) DPRD Kota Surabaya mengapresiasi Mars Syubbanul Wathan karya K.H. Wahab Hasbullah bergaung di Balai Kota Surabaya. Itu berlangsung saat drama kolosal pertempuran 10 November dalam peringatan Hari Pahlawan, Minggu 10 November 2019.
Menurut anggota fraksi PKB DPRD Kota Surabaya Camelia Habiba, Mars Yaa Lal Wathan telah menjadi bagian dari pernyataan cinta terhadap tanah air dan bangsa Indonesia.
"Kami fraksi PKB sangat berterima kasih kepada Wali Kota Surabaya sudah memutar lagu Yaa Lal Wathan di peringatan Hari Pahlawan. Kami sangat tersanjung," kata Habiba.
Menurutnya, lagu tersebut tidak pernah asben di setiap kegiatan Nahdlatul Ulama (NU), baik kegiatan di pesantren hingga di acara nasional. Bagi Habiba, lagu tersebut sangat mampu membakar semangat para kader-kader NU untuk berjuang melawan penjajah saat zaman pra-kemerdekaan.
Selain itu, kata Habiba, lagu tersebut bisa menumbuhkan benih-benih cinta kepada tanah air. Sehingga, pergerakan dan perjuangan para kader NU bukan hanya berhenti di tataran wacana. Namun, aksi nyata untuk memerdekakan bangsa.
Itulah alasan kenapa lagu tersebut selalu diputarkan pada setiap agenda dan acara NU maupun PKB. Agar, para kader NU masa kini bisa tetap semangat dan memetik energi positif untuk membawa Indonesia lebih maju dan bebas dari penjajahan.
"Ini energi untuk kami agar selalu semangat. Kami sangat mengapresiasi hal itu," katanya.
Ia berharap, dengan diputarnya lagu tersebut saat momen peringatan Hari Pahlawan, bisa menjaga semangat orang-orang Surabaya, khususnya para pejabat Pemkot Surabaya dan anggota DPRD Kota Surabaya untuk membangun Surabaya lebih baik.
"Semoga momen ini Hari Pahlawan, bisa menjaga semangat dalam membangun Kota Surabaya," kata Wakil Ketua Komisi A tersebut.
Diberitakan sebelumnya, Pemerintah Kota Surabaya menggelar upacara peringatan Hari Pahlawan 10 November di Balai Kota Surabaya, Minggu 10 November 2019.
Dalam acara itu, Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, mengatakan, untuk menjadi pahlawan bangsa saat ini, bukan lagi dengan cara berperang. Namun, berinovasi dan memberikan aksi-aksi nyata dalam memperkuat NKRI. Baik di bidang persatuan, ekonomi, sosial, budaya, dan sebagainya.
"Pahlawan masa kini itu tidak berperang. Semua bisa jadi pahlawan dengan aksi-aksi nyata," katanya.
Ia mengatakan, jangan sampai ada tangan-tangan jahil yang tidak bertanggung jawab, merusak persatuan dan kesatuan yang sudah terjalin di Indonesia. Bahkan, Risma meminta kepada masyarakat Surabaya untuk tidak terprovokasi dengan hal-hal yang memecah belah.
"Jangan biarkan negara, khususnya kota kita ini terkoyak. Lalu kita tercerai-berai, dan akhirnya berkonflik satu sama lain. Jangan!," tegasnya.
Advertisement