FPKB Soroti Minimnya Anggaran Kemaritiman Banyuwangi Tahun 2020
Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) DPRD Banyuwangi prihatin dengan minimnya anggaran kemaritiman pada APBD Banyuwangi tahun 2020 yang hanya sebesar Rp6 miliar. Angka ini dianggap terlalu jauh dari kata ideal jika dibandingkan dengan potensi maritim yang ada di Banyuwangi.
Ketua Fraksi PKB DPRD Banyuwangi Siti Mafrochatin Ni'mah menyatakan, Banyuwangi memiliki potensi kemaritiman yang sangat luar biasa. Garis pantai Banyuwangi saja memiliki panjang 175 km. Tapi sayangnya, kebijakan anggaran untuk perikanan dan kelautan masih sangat minim.
"Meskipun laut ini wilayah dari Provinsi tapi kami berharap kebijakan anggaran untuk masyarakat pesisir ini harusnya diperbesar. Karena masyarakat yang kurang sejahtera kalau kita lihat, kita tahu ada di sepanjang bibir pantai. Di sepanjang bantaran pantai," ujar Siti Mafrochatin Ni'mah, Senin, 9 Desember 2019.
Dia menambahkan, dalam pembahasan RAPBD lalu, dirinya sudah bersuara keras terkait anggaran kemaritiman ini. Anggaran kemaritiman yang dulunya Rp8 miliar turun menjadi Rp4 miliar. Setelah diperjuangkan akhirnya hanya ditambahi Rp2 milyar.
"Ini masih belum sama sekali pro rakyat. Jauh sekali dari kebutuhan. Harapan kami lebih ditingkatkan lagi ke depan nanti, di PAK nantinya. Sehingga betul-betul anggaran untuk masyarakat kurang mampu ini bisa betul-betul ditingkatkan," jelasnya.
Jika melihat panjang bantaran yang mencapai 175 km adalah pantai, menurutnya anggaran ideal untuk kemaritiman paling tidak Rp100 milyar. Anggaran ini, kata dia, bisa dimanfaatkan sepenuhnya untuk pemberdayaan masyarakat pesisir.
"Sehingga mereka bisa diberdayakan mulai dari pemberdayaan untuk pembuatan garam mungkin, untuk peningkatan produksi ikan, untuk pengolahan hasil perikanan, dan mungkin dengan hasil laut yang lain. Mungkin dari rumput laut bisa dibuat agar-agar, keripik, dan mungkin pemberdayaan lainnya," tegasnya.
Untuk diketahui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Banyuwangi tahun 2020 telah disahkan sebesar Rp3,375 triliun.
Advertisement