FPI Gerebeg Toko Miras dan Obat Kadaluwarsa, 3 Orang Ditangkap Polisi
Beberapa anggota FPI (Front Pembela Islam) hari rabu 27 malam melakukan penggerebekan sebuah toko obat dan minuman keras di Kecamatan Pondokgede, Bekasi.
Toko yang berdiri tanpa plang nama itu diketahui sudah beroperasional sejak 2015 diduga mengedarkan sejumlah produk obat-obatan kedaluwarsa dan meresahkan masyarakat setempat.
Kepolisian Resor Metro Bekasi Kota menangkap tiga anggota FPI itu, satu diantaranya telah ditetapkan sebagai tersangka.
Kepala Kepolisian Resor Metro Bekasi Kota Kombes Pol Indarto mengatakan, anggota FPI itu merazia toko obat karena diduga menjual obat-obatan kadaluwarsa. Indarto juga membenarkan adanya tiga orang yang ditangkap.
Indarto enggan merinci identitas ketiga orang tersebut. "Yang diamankan tiga tapi yang memenuhi unsur baru satu orang," tuturnya.
Indarto menyesalkan aksi FPI itu. "Kita mendapatkan teguran dari Kapolda Metro Jaya karena aksi itu. Mereka ormas Front Pembela Islam melakukan sweeping toko Obat dan pedagang minuman keras di Jatibening, Pondokgede secara bergerombolan sehingga menjadi bertindak anarkis," kata Indarto di Bekasi, Jumat 29 Desember.
Dalam aksinya itu, puluhan anggota ormas merampas paksa sejumlah barang yang diduga sebagai produk obat kedaluarsa dari sebuah toko di Kelurahan Jatibening, Kecamatan Pondokgede, milik pedagang bernama Hanafi.
Dirinya mengaku telah menginstruksikan jajaran Satuan Samapta Bhayangkara (Sabhara) untuk lebih intensif melakukan tugas patroli untuk mengawasi segala potensi permasalahan yang terjadi di tengah masyarakat.
"Kita akan menindak aksi-aksi ormas yang keras ini. Kekuatan Polres Metro Bekasi Kota adalah Satuan Sahbara di mana tugas dan fungsi mereka adalah pengawasan dan penindakan," katanya.
Dalam pengarahannya kepada aparat Sabhara, Indarto mengungkapkan bahwa aktivitas ormas tersebut belum termonitoring secara optimal oleh kepolisian.
"Sewaktu saya tiba di Polres Metro Bekasi Kota ini mengamati bahwa Ormas FPI ini terlalu leluasa bergerak dan tidak termonitor pergerakan mereka oleh kita," katanya.
Pihaknya berencana melatih secara rutin agar satuan Sahbara bisa memiliki keterampilan khusus dalam monitoring situasi.
"Untuk meningkatkan kenerja kita di Kepolisian pada era modernisasi saat ini semua anggota Polri harus dapat melatih diri mengenai perkembangan teknologi yang sedang dibutuhkan saat ini," katanya.
Dirinya juga mengingatkan agar anggota Polres Metro Bekasi Kota harus menjadi contoh yang baik bagi masyarakat.
"Rasa bangga dan menghargai diri sendiri adalah modal Utama bagi kita bertugas sebagai Personel kepolisian. Jika rasa bangga itu tumbuh di diri sendiri, secara otomatis kita akan bersemangat dalam menjalankan tugas Kepolisian," katanya. (ant)
Advertisement