Fotografer & Coffee Lovers
Bicara kopi tak ada habisnya. Apalagi kalau bicara kopi sedikit ditindaklanjuti dengan acara ngopi. Wihhh, yang sedikit bisa jadi banyak, yang banyak bisa jadi panjang. Alhasil, tujuh hari tujuh malam pun menjadi tak pantang. Ihh... boleh jadi malah kurang. Asyikkk.
Tapi tak semua orang bisa ngopi lho. Ada saja alasannya. Ah, tidak bisa tidur. Uh, asam lambung naik. Ish, maag bisa kambuh. Berrr, jantung berdegub-degub.
Ada lagi yang lain, huh kopi kok mahal. Hem, kopi kok ribet. Hais, kopi kok kecut. Biyuh, kopi kok pahit. Empedu saja masih kalah pahit.
Untuk jenis yang terakhir ini, yang tidak bisa ngopi dengan berbagai alasan, ada baiknya mengenal seseorang, Insan Vidi Rahman namanya.
Siapa to dia? Fotografer. Lho, tidak bisa ngopi mengapa harus mengenal fotografer. Apa hubungannya?
Jelaslah ada! IVR, begitu dia biasa disapa, dapat menjadi jembatan yang baik agar yang tidak bisa ngopi tergerak imajinasinya. Tergerak agar bisa menikmati kopi juga dengan asyik. Caranya adalah cukup dengan memadangi karya-karya fotografinya.
Di tangan Insan, energi kopi seperti mampu mengalir dalam rasa. Tak perlu juga menghirup kopinya, hasil bidikan kameranya sudah mewakili kenikmatan dan keharuman aroma kopi.
Bisa dibilang IVR cukup sukses menyelam dalam obyek gambar di depan lensanya. Sehingga, kopi, yang dalam gambar menjadi benda mati seakan bisa diseruput sejadinya. Uhh, benar-benar nikmat.
Kepada ngopibareng.id IVR mengaku coffee lover kelas berat. Dia biasa menikmati sajian kopi tanpa gula. Insan juga mampu menikmati kopi hingga bergelas-gelas dalam sehari.
Malahan, ibaratnya, tanpa kopi, lensa kameranya seakan kehilangan nyawa saat membidik obyek gambar.
Menurut IVR, saat ini, kamera yang dia pakai untuk membidik gambar bukanlah kamera yang khusus. Atau dari jenis kamera yang mahal.
Kameranya cukup merk Nikon dengan spesifikasi standar saja. Bagi dia, keberhasilan memotret bukan terletak pada mahal tidaknya sebuah kamera. Melainkan, inneraction yang disertakan saat memutuskan untuk memotret sebuah obyek gambar.
"Kopi adalah energi buat saya. Tanpa ngopi, apalah artinya saya. Sehingga, ketika memotret, imajinasi saya ya sedang minum kopi. Seperti juga sedang nyeruput kopi dengan nikmatnya. Kopi yang disuguhkan penyeduhnya dengan ikhlas, lalu saya menghirupnya dengan cinta."
Insan yakin, dengan imajinasi begini, gambar yang bakal hasilkan pasti berbeda dari yang lain. Sebab ada rasa yang diikutkan disana.
Sebenarnya, kata IVR, dia bukanlah spesialis fotografer dunia perkopian. Sebab, aslinya, sembarang obyek bisa dipotret.
Hanya saja banyak orang mengatakan, potretnya dengan obyek kopi lebih istimewa. Lebih hidup dan bernyawa. Entah karena apa, “Mungkin saya coffee lovers kali ya,” pungkas Insan Vidi Rahman yang juga salah seorang penggiat komunitas Motres Sak Karepmu ini. idi