Fotografer Arbain Rambey Berbagi Ilmu dengan GenPI Bali
Generasi Pesona Indonesia (GenPI) Bali mendapatkan tambahan ilmu untuk menghasilkan foto berkelas. Tidak tanggung-tanggung, mentornya adalah fotografer senior yang karyanya sudah mendunia, Arbain Rambey.
Transfer ilmu itu dilakukan di Kubu Kopi Jl Hayam Wuruk, Denpasar, Bali. Diskusi yang dihadiri puluhan fotografer ini, membahas tema fotografi media sosial. Yaitu bagaimana teknik memotret dan memposting di media sosial.
"Jaman sekarang dunia fotografi sudah sangat berubah. Apalagi sekarang handphone kualitas kameranya juga sudah bagus. Namun tantangannya adalah bagaimana menghasilkan foto yang bisa jadi trending topic," ujar Arbain mengawali diskusi, Minggu (24/6) malam.
Menurut fotografer senior Kompas ini, memposting foto di media sosial, bisa mendatangkan uang untuk diri sendiri atau untuk orang lain. Namun bisa dicuri.
"Manfaatkan media sosial untuk berpromosi. Jadi foto yang diupload adalah foto yang anda harus rela bila foto kita diambil orang. Kalau tidak mau diambil orang, jangan posting di media sosial," kata Arbain.
Begitu juga dengan bagaimana cara mengambil angle bagus saat memotret, termasuk objek wisata. Arbain juga memberikan tips jitunya. Dia menyarankan, cari referensi dahulu objek yang hendak difoto. Pilih sisi terbaik.
"Foto yang bagus adalah foto yang sesuai target. Gambar foto harus sudah ada di benak kita. Banyak foto bagus dengan objek yang sama, tapi kita harus bisa memberikan perbedaan," paparnya.
Arbain juga memberikan bocoran timing dalam memposting foto yang tepat di media sosial. Menurutnya, timing ini juga menentukan seberapa banyak foto akan mendapatkan like, comment, dan share.
"Jangan buru-buru bila ingin memposting foto yang ingin banyak mendapat perhatian. Waktunya harus tepat di saat netizen paling padat beraktivitas dalam media sosial. Kenyataannya, yang paling ramai orang bermedsos adalah saat jam kantor, setelah makan siang dan saat pulang kerja," ungkapnya.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, era digital membuat generasi milenial masa kini tak pernah lepas dari gadget dalam aktivitas kesehariannya, termasuk dalam hal menyebarkan berita dan informasi yang dengan mudah dapat menjadi viral.
Generasi yang disebut generasi zaman now, mencari informasi destinasi, memperbandingkan antar produk melalui digital. Untuk itu, industri pariwisata berubah ke arah destinasi digital.
"Tidak bisa dipungkiri medsos adalah cara paling efektif dalam mempromosikan industri pariwisata Indonesia. Blogger, vlogger, selebgram, youtuber, pegiat medsos, kini sudah bermetamorfosis menjadi media. Mereka adalah penyampai pesan yang makin efektif dan punya dampak signifikan," ujar Menpar Arief Yahya.
Strategi promosi Kementerian Pariwisata selama ini, lanjut Menpar, menggunakan POSE (Paid Media, Owned Media, Social Media, dan Endorser). Strategi ini salah satunya diimplementasikan melalui media sosial. Para social media enthusiast sekaligus merupakan endorser yang dapat mempromosikan destinasi wisata Indonesia.
Sinergi ini, kata Menpar, harus terus dibangun untuk memajukan pariwisata Indonesia. Tujuan akhirnya menjadikan pariwisata sebagai core ekonomi bangsa.
"More digital more global, more digital more personal, more digital more professional. Mari kita bergandeng tangan untuk membangun pariwisata Indonesia melalui media sosial," kata Menpar Arief Yahya. (*)