Foto-foto Parade Kemenangan Taliban di Bandara Kabul
Pasukan Taliban mengambil alih Bandara Internasional Hamid Karzai Kabul, beberapa jam setelah pasukan AS terakhir meninggalkan negara itu setelah tinggal selama 20 tahun.
Para pemimpin Taliban berjalan dengan dengan penuh kemenangan di bandara Kabul, diapit oleh pasukan Taliban yang kini mengenakan seragam militer dengan perlengkapan tempur pasukan khusus. Mereka memeriksa apa saja yang ada di bandara, yang selama ini tidak dapat mereka masuki karena dijaga ketat militer AS. Mereka juga memeriksa peralatan militer AS yang hancur.
Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid memimpin sekelompok pejabat ke landasan, dengan senyum lebar di wajahnya yang biasanya nampak dingin. Puluhan wartawan dalam dan luar negeri diajak masuk ke bandara.
“Selamat kepada Afghanistan… kemenangan ini milik kita semua,” kata Zabihullah Mujahid kepada wartawan. “Amerika dikalahkan, mereka tidak dapat mencapai target mereka melalui operasi militer,” katanya.
Unit pasukan khusus “Badri 313” Taliban berpose untuk berfoto, mengacungkan senapan AS dan mengibarkan bendera putih kelompok itu.
Pernah menjadi salah satu tempat paling aman di Afghanistan, terminal penumpang bandara dibiarkan dalam kekacauan dengan selongsong peluru kosong berserakan di lantai dekat semua pintu masuk.
Bandara itu menjadi pusat evakuasi yang kacau sejak Taliban mengambil alih negara itu pada 15 Agustus. AS dan sekutunya menerbangkan lebih dari 100.000 orang, baik orang asing maupun warga Afghanistan yang takut akan pembalasan dari penguasa baru.
Militer AS sebelum meninggalkan Afghanistan telah melumpuhkan beberapa pesawat dan kendaraan lapis baja, serta sistem pertahanan roket berteknologi tinggi yang ada di bandara, kata seorang jenderal AS, seperti dikutip Al Jazeera.
Kepala Komando Pusat Jenderal Kenneth McKenzie mengatakan 73 pesawat dianggap tidak berguna, oleh pasukan AS sebelum mereka menyelesaikan evakuasi dua minggu dari negara yang dikuasai Taliban.
Menurut Jenderal Kenneth McKenzie, militer AS meninggalkan sekitar 70 kendaraan taktis lapis baja MRAP yang dinonaktifkan sebelum pergi. Harga kendaraan MRAP ini satu unit sekitar 1 Juta Dolar AS atau sekitar Rp 14,5 miliar/unit.
AS juga meninggalkan sistem C-RAM – kontra roket, artileri, dan mortir – yang digunakan untuk melindungi bandara dari serangan roket. Sistem ini sempat membantu menangkis serangan lima roket dari Negara Islam di Provinsi Khorasan, ISKP (ISIS-K), afiliasi ISIL, di Afghanistan pada hari Senin lalu.
Berikut foto-foto dari wartawan yang kemarin diajak masuk ke Bandara Internasional Hamid Karzai, Kabul: