Forum Profesor dan Ahli Akan Diskusikan Fikih Peradaban
Sekolah Pascasarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta akan menggelar Seminar Nasional Fikih Peradaban Senin, 27 Maret 2023, pukul 14.30 sampai dengan 18.00 WIB.
Acara bertema "Prospek dan Tantangan Fikih Peradaban Sebagai Solusi Krisis Tata Dunia Global” ini sekaligus menjadi forum pertemuan dan diskusi para profesor dan ahli.
Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf akan mempresentasikan di hadapan audiens soal gagasan fikih peradaban sebagai solusi atas sejumlah krisis dalam hubungan antarbangsa dan negara di fora global. Selanjutnya, pemaparan tersebut akan ditanggapi sejumlah guru besar, antara lain Prof Aleksius Jemadu, Ph.D; Prof Dr R Siti Zuhro; Prof Noorhaidi Hasan; dan Prof Ali Munhanif, MA, Ph.D.
Ahmad Suaedy, Dekan Fakultas Islam Nusantara UNUSIA Jakarta yang juga akan memoderatori seminar tersebut mengatakan urgensi forum ini dalam memacu diskursus ilmiah tentang fikih peradaban yang belakangan digaungkan Nahdlatul Ulama.
"Sebagai gagasan besar, fikih peradaban tidak mudah dipahami dan segera ditangkap oleh berbagai pihak termasuk para akademisi. Forum di UIN ini hendak memberikan informasi dan pemahaman termasuk menguji pemikiran fikih peradaban. Maka, forum ini menghadikan para ahli dan profesor, yaitu ahli geopolitik dan konflik global, ahli politik indonesia, ahli gerakan Islam internasional dan ahli hukum Islam," katanya.
Seminar akan dibuka dengan sambutan dari Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Prof Dr Asep Saepudin Jahar dan Direktur Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Prof Zulkifli.
Fikih peradaban santer terdengar menjelang perhelatan Satu Abad Nahdlatul Ulama setidaknya dalam dua forum internasional, yaitu Forum Agama G20 atau Religion Twenty (R20) dan Muktamar Internasional Fikih Peradaban.
R20 yang dihelat di Bali 2-3 November 2022 merupakan forum yang dihadiri ratusan pemimpin agama, sekte, dan kepercayaan dari berbagai dunia, sementara Muktamar Internasional Fikih Peradaban yang digelar 6 Februari 2023 menjadi ajang diskusi para mufti dan pakar hukum Islam dari berbagai belahan dunia.
Kedua forum tersebut punya perhatian yang sama, yakni mendorong agama-agama, termasuk Islam, untuk menjadi bagian dari solusi atas krisis di tingkat global.
Hal ini tercermin dari tema yang diusung masing-masing ; R20 mengangkat tema "Mengungkap dan Mengembangkan Agama sebagai Sumber Solusi Global", sementara Muktamar Fiqh Peradaban mengangkat tema "Membangun Landasan Fiqh untuk Perdamaian dan Harmoni Global".