Forum Majelis Syuro Dunia, MPR Didukung Para Dubes Negara Islam
Forum Majelis Syuro Dunia merupakan inisiasi dari Indonesia. Forum yang dipandegani MPR RI ditargetkan terbentuk pada akhir tahun 2022. Proses pembentukannya akan dilakukan sekitar bulan Oktober 2022 di Gedung Asia Afrika, Bandung. Mengingat tempat tersebut sangat bersejarah sebagai tempat lahirnya Konferensi Asia Afrika, yang memainkan peranan penting bagi diplomasi internasional Indonesia dalam dalam mewujudkan perdamanaian dunia.
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengapresiasi dukungan para duta besar negara sahabat atas inisiasi MPR RI membentuk Forum Majelis Syuro Dunia.
Dukungan tersebut antara lain dari:
Duta Besar Kesultanan Oman Al Sayyid Nazar Al Julanda bin Madjid Al Said,
Duta Besar Maroko Quadia Benabdellah,
Duta Besar Yaman Abdulgani Nassr Ali Al-Shamiri,
Duta Besar Iran Mohammad Azad,
Duta Besar Qatar Fawziya Edress Salman Al-Sulaiti, dan
Duta Besar Bahrain Ahmad Abdulla Alharmasi Alhajeri.
“Kami harapkan, Gedung Asia Afrika juga akan kembali melahirkan sejarah sebagai tempat terbentuknya Forum Majelis Syuro Dunia yang akan memperkaya saluran komunikasi antar parlemen dari berbagai negara berpenduduk mayoritas muslim dunia, dalam rangka menyikapi isu dan persoalan yang dihadapi umat Islam. Antara lain di bidang perdamaian, keamanan, demokrasi, HAM, dan toleransi".
Demikian kata Bamsoet usai menerima para duta besar negara sahabat di Komplek MPR/DPR/DPD RI, di Jakarta, Kamis 9 Juni 2022.
Turut hadir para Wakil Ketua MPR RI, antara lain Ahmad Basarah, Lestari Moerdijat, Jazilul Fawaid, Hidayat Nur Wahid, Arsul Sani, dan Fadel Muhammad.
Ketua DPR RI ke-20 dan mantan Ketua Komisi III DPR RI bidang Hukum, HAM, dan Keamanan ini menjelaskan, setelah diinisiasi oleh MPR RI, gagasan pembentukan Forum Majelis Syuro Dunia berkembang dalam pertemuan Pimpinan MPR dengan Ketua Majelis Syuro Saudi Arabia Riyadh, dan Ketua Majelis Syuro Maroko di Rabat, pada Desember 2019 yang lalu.
Dilatarbelakangi atas kebutuhan untuk menghadirkan tatanan dunia yang harmonis dan berkeadaban, dalam rangka mewujudkan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
“Saat ini, geopolitik dunia tengah bergejolak. Konflik dan ketegangan global, meski jauh di seberang benua tetap memberikan dampak yang dirasakan langsung oleh masyarakat di seluruh dunia. Perang dengan alasan apapun, selalu membawa petaka, kehancuran dan kesengsaraan, serta berbagai krisis. Seperti krisis kemanusiaan, krisis lingkungan, krisis ekonomi global, krisis pangan, krisis air, dan krisis energi,” jelas Bamsoet.
Peran Strategis Forum
Wakil Ketua Umum Partai Golkar dan Kepala Badan Hubungan Penegakan Hukum, Pertahanan dan Keamanan KADIN Indonesia ini menerangkan, Islam sebagai rahmat bagi alam semesta (rahmatan lil ‘alamin), harus menjadi solusi dalam mengatasi berbagai persoalan yang terjadi di dunia.
"Patut dibanggakan bahwa saat ini pembentukan dan penguatan peran dunia Islam, telah ter-representasi melalui hadirnya organisasi internasional, seperti OKI, PUIC (Persatuan Parlemen Negara-negara Anggota OKI), dan Liga Muslim Dunia.
“Namun demikian, bukan berarti semua tantangan telah terjawab. Seiring dengan pesatnya arus globalisasi dan kemajuan peradaban manusia, ternyata menyisakan sejumlah persoalan yang semakin kompleks. Karena itu, menjadi sebuah keuntungan tersendiri, apabila terdapat sejumlah saluran organisasi internasional dalam rangka menyikapi persoalan yang dihadapi umat Islam.
Forum Majelis Syuro Dunia sebagai bentuk organisasi yang tidak permanen, bisa memiliki peran strategis di kancah global dengan turut memberikan alternatif solusi, di tengah dinamika global yang sedang bergejolak. Selain, menawarkan agenda konsolidasi ekonomi antarnegara untuk mencapai kerjasama strategis, dengan komitmen pembangunan inklusif secara global,” tutur Bamsoet.
Advertisement