Forum #DiasporaSantri, Inspirasi Generasi Muda Kuliah ke Belanda
Munawir Aziz, Sekretaris PCINU Inggris mengungkapkan, pihaknya mengajak kolaborasi pelbagai pihak untuk meningkatkan sumber daya santri.
“Kami menyiapkan beberapa program dalam jangka pendek, menengah dan Panjang untuk membantu penguatan sumber daya generasi santri. Forum Diaspora Santri juga diselenggarakan dalam rangka itu, kami didukung oleh tim pakar juga teman-teman mentor yang tersebar di lebih dari 20 negara,".
Demikian diungkap Munawir, juga inisiator program Forum Diaspora Santri, dalam keterangan diterima Ngopibareng.id, Senin 22 November 2021. Selain itu, Munawir Aziz juga menyampaikan, pihaknya secara konsisten menyelenggarakan forum-forum untuk sharing beasiswa dan peningkatan skills generasi muda.
“Kami mengajak kolaborasi untuk bersama-sama tumbuh. Maka, kami selenggarakan secara periodik agenda sharing beasiswa, agar santri-santri dan generasi mud akita bisa mendapat akses informasi yang tepat. Sekaligus, nanti juga akan disambung dengan mentoring yang tepat,” ungkapnya.
Jutaan Santri Tersemangati
Munawir Aziz melalui Diaspora Santri dan jaringan, memiliki mimpi untuk menginspirasi ratusan ribu hingga jutaan santri, agar semangat belajar dan terus meningkatkan skills. “Kami ingin bahwa gerakan ini menginspirasi santri, dari puluhan, ratusan, ribuan hingga jutaan santri yang semoga bisa mendapatkan informasi yang berharga. Jika mereka mendapat motivasi dan mentor yang tepat, Insya Allah akan terus semangat belajar,” jelasnya.
Komunitas #DiasporaSantri bekerjasama dengan NUFFIC NESO, Santri Mengglobal dan TVNU menyelenggarakan program diskusi beasiswa untuk menginspirasi santri-santri se-Indonesia. Agenda ini bertajuk “Strategi Sukses Beasiswa dan Kuliah di Negeri Belanda”, pada Sabtu 20 November 2021.
Pada agenda ini, dihadiri beberapa narasumber yang pernah dan sedang kuliah di Belanda, yakni: Syahril Siddik, Ph.D (Leiden University), Zaimatus Sa’diyah (Radboud University, Nijmegen Belanda) dan Lisana Shidiq Aliya (alumni Wageningen University, Netherland). Sedangkan, agenda ini dimoderatori oleh Fahri Reza Muhammad (Gadjah Mada Univerasity, penggerak Diaspora Santri).
Hadir pula Munawir Aziz (Sekretaris PCINU United Kingdom, dan Founder Diaspora Santri) serta Dito Alif Pratama (Alumni Officer Nuffic Neso Indonesia dan Founder Santri Mengglobal). Agenda ini juga diikuti oleh ratusan peserta yang menyimak langsung melalui zoom meeting, maupun media sosial TVNU.
Sementara, Dito Alif Pratama menegaskan bahwa pihaknya sangat mendukung penguatan potensi santri dan generasi muda Indonesia. “NUFFIC NESO memiliki beberapa program berkelanjutan yang dapat diakses secara terbuka, kami mendorong agar generasi muda kita bisa melanjutkan kuliah di Eropa, terutama negeri Belanda,” ungkap Dito, yang merupakan alumni officer NUFFIC NESO Indonesia. Dito juga merupakan pendiri Santri Mengglobal, sebuah komunitas untuk mendorong peningkatan skills dan sumber daya santri.
Dalam forum ini, Syahril Siddik,Ph.D (Leiden University) mengungkapkan bahwa perjalanan seorang untuk menempuh kuliah lanjut itu unik dan sangat personal. “Sejak mahasiswa S1 saya menggembleng diri belajar Bahasa Inggris, ikut klub debat dan terus belajar. Dan saya terus mencoba pelbagai kesempatan yang ada, intinya mencoba kesempatan karena itu ada potensi berhasil. Kalau tidak mencoba, jelas tidak akan pernah berhasil,” terang Syahril.
Zaimatus Sa’diyyah menyampaikan bahwa persiapan kuliah di luar negeri, terutama Belanda itu harus direncanakan secara matang. “Jadi kita harus bersiap semuanya, menyesuaikan kondisi masing-masing, apalagi yang sudah berkeluarga. Kita harus merencanakan kuliahnya, akademiknya, keuangan, hingga pendidikan anak,” terang Zaimatus Sa’diyyah yang juga merupakan penggerak di PCINU Belanda.
Lisana Shidiq Aliya dari Wageningen University juga memotivasi santri dan generasi muda Indonesia untuk terus belajar dan meningkatkan skill-nya.
Advertisement