Formula E Sukses, Pakar Minta PSI Belajar
Peneliti Senior Institut Riset Indonesia (Insis), Dian Permata, mengatakan kesuksesan Anies Baswedan dan tim menggelar Formula E di Sirkuit Ancol Jakarta Utara menjadi pelajaran bagi PSI dan ketua umumnya Giring Ganesha.
Dosen ilmu politik Universitas Ibnu Chaldun (UIC) ini menilai, PSI telah kesekian kali melakukan blunder komunikasi politik, terkait pergelaran Formula E.
“Di awal wacana pergelaran Formula E, PSI adalah partai yang paling kencang mengkritisi gelaran tersebut. Bahkan, ada kecenderungan untuk menolak,” kata Dian.
Bahkan kata Dian, Giring terlihat serius sekali menggarap video mengenai kesiapan pembangunan sirkuit Formula E. Di mana, ending dalam pengambilan video itu tidak menguntungkan bagi Giring, karena terperosok ke dalam lumpur.
“Momen terperosok dan analisa kritis yang salah itu menjadi blunder bagi PSI dan Giring. Publik merekam kekonyolan mereka, PSI harus memperbaiki pola komunikasi politik,” kata Dian saat memberi tanggapan tertulis terkait suksesnya gelaran Formula E oleh Anies Baswedan dan tim.
DPR pertanyakan BUMN
Anggota Komisi VI DPR RI, Herman Khaeron menyoroti keputusan BUM tidak mensponsori pagelaran Formula E. Menurutnya hal tersebut merupakan suatu yang aneh.
"Tentu bagi saya sangat aneh ketika tidak ada BUMN yang mensponsori terhadap perhelatan Formula E di Jakarta," ujar Herman Khaeron dalam keterangan terpisah.
Menurutnya, perlakuan BUMN tersebut memunculkan kesan yang politis. Pasalnya, ketika ajang balapan MotoGP di Mandalika beberapa waktu yang lalu, banyak BUMN yang mensponsori ajang itu. "Tentu ini kesannya menjadi politis gitu, apa ini trik Menteri BUMN untuk kepentingan politiknya di Pilpres 2024," ujarnya.
Politikus Partai Demokrat itu mendesak agar pengelolaan BUMN dilakukan secara profesional. Terlebih, ajang balapan mobil listrik itu punya pesan untuk penggunaan mobil listrik yang akan digalakkan di tanah air.
"Formula E di dalamnya ada pesan bahwa ini adalah balapan mobil elektrik, mobil listrik yang juga Indonesia ke depan menggalakkan terhadap penggunaan mobil listrik," jelasnya.
BUMN, harus menjadi pendorong terhadap kegiatan-kegiatan yang berskala internasional dan memberikan feedback yang positif baik terhadap korporasi maupun terhadap bangsa dan negara.
"Ini adalah perhelatan negara Indonesia sehingga semestinya sama ketika BUMN mendukung terhadap pelaksanaan MotoGP di Mandalika juga semestinya BUMN juga mendukung/mensponsori terhadap pelaksanaan Formula E di Jakarta," tandasnya.
Advertisement