Forkopimda Banyuwangi Cek Penerapan Protokol Kesehatan di TPS
Pada H-1 Pilkada, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Banyuwangi mengecek sejumlah TPS, Selasa, 8 Desember 2020. Pengecekan dilakukan untuk memastikan kesiapan TPS khususnya berkaitan dengan penerapan protokol kesehatan guna mencegah sebaran covid-19. TPS yang dicek adalah TPS 05 Kelurahan Temenggungan, TPS 01 Kelurahan Singotrunan dan TPS 03 Kelurahan Giri.
“Ini pengecekan akhir TPS. Kita mengambil sampel tiga, dalam rangka mengecek kesiapan dari TPS untuk pemilihan besok,” jelas Kapolresta Banyuwangi, Kombespol Arman Asmara Syarifuffin.
Kegiatan itu diikuti Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, Dandim 0825 Banyuwangi, Letkol Infanteri Yuli Eko Purwanto, Danlanal Banyuwangi Letkol Laut (P) Joko Setiyono dan perwakilan dari Kejaksaan Negeri Banyuwangi.
Arman menambahkan, selain penerapan protokol kesehatan ada dua hal utama yang menjadi fokus pengecekan. Pertama berkaitan dengan kesiapan bilik khusus untuk antisipasi pemilih yang bersuhu diatas 37,3 derajat celcius dan alur pemilihan.
Dia menegaskan, secara umum persiapan penerapan protokol kesehatan di beberapa TPS yang dicek sudah baik. Tinggal pada saat pelaksanaan bagaimana mengantisipasi berjubelnya orang di sekitar TPS. Hal ini menurutnya, harus diantisipasi. Karena menurutnya di dalam TPS hanya ada lima sampai tujuh kursi. Sehingga tidak mungkin semua pemilih masuk ke dalam area TPS.
“Maka berkumpulnya orang terjadi di luar. Wajib terapkan protokol kesehatan. Maka itu yang harus disiapkan jaga jaraknya. Agar tidak terjadi peyebaran virus corona,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menyatakan, pihaknya telah berkirim surat kepada Lurah dan Kepala Desa agar memfasilitasi tempat untuk pendirian TPS. Dia meminta, jika tempat yang digunakan TPS kecil, dia meminta dipindahkan ke tempat yang lebih luas.
“Karena tahun ini penyelenggaraannya berbeda. Mungkin tahun dulu cukup. Tapi inikan menghindari penggerombolan orang,” tegasnya.
Dia menambahkan, pihak Desa dan Kelurahan juga sudah memberikan himbauan kepada pemilih agar datang ke TPS secara bertahap. Namun yang menjadi kekhawatiran, para pemilih datang secara bersamaan sehingga terjadi kerumunan.
“Tapi sebenarnya beberapa kelurahan sudah membagi jam. Sehingga datangnya tidak bergerombol. Kita khawatir, maka harapan saya Lurah, Kepala desa dan KPPS bisa mencari tempat yang memungkinkan untuk dijalankan protokol kesehatan,” pungkasnya.