Forever 21 Bangkrut
Retail fesyen kenamaan asal Amerika, Forever 21 mengalami kebangkrutan. Dikutip dari laman Reuters, Forever 21 akan menutup hingga 178 toko di AS dan sebanyak 350 toko di seluruh dunia.
Meski begitu, lini pakaian remaja yang kini memiliki 549 toko di AS dan 251 di negara lain, masih akan beroperasi di Meksiko dan Amerika Latin.
Linda Chang, Wakil Presiden Eksekutif Forever 21, melalui rilis pers mengatakan bahwa perusahannya mendaftarkan kepailitan ke Pengadilan Kepailitan untuk Distrik Delaware berdasarkan Undang-Undang Kepailitan AS Chapter 11.
“Setelah kami menuntaskan reorganisasi, Forever 21 akan menjadi perusahaan yang lebih kuat dan lebih layak yang diposisikan dengan hasil baik di tahun-tahun mendatang. Kami berharap dapat terus memberikan layanan yang baik kepada Anda semua dan koleksi barang dagangan yang Anda harapkan dari kami,” demikian keterangannya.
Forever 21 menjadi retail fesyen terbaru yang mengalami masalah di tengah maraknya situs belanja online yang menurunkan jumlah kunjungan ke mal dan toko-toko fisik.
Forever 21 didirikan pada tahun 1984 di sebuah toko kecil Los Angeles oleh imigran Korea Selatan Do Won Chang dan istrinya, Jin Sook.
Sebelumnya, untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, Jin Sook bekerja sebagai penata rambut. Si suami bekerja serabutan mulai jadi petugas kebersihan, memompa gas, hingga menyajikan kopi.
Bermodalkan simpanan senilai US$11.000, suami istri itu membuka toko pakaian seluas 900 kaki persegi pada 1984. Oleh mereka, toko itu diberi nama 'Fashion 21', cikal bakal 'Forever 21'.
Gerai retail ini berkembang dengan cepat di mal-mal pinggiran kota dengan menghadirkan koleksi pakaian-pakaian basic yang murah bagi gadis-gadis muda.
Perusahaan tersebut mampu mengimbangi cepatnya perputaran fesyen, sehingga dapat menarik banyak pelanggan dengan berbagai model pakaian mereka dibanding dengan yang ada di department store atau merek tunggal.
Advertisement