Kenali Food Neophobia, Fobia Pilih-pilih Makanan Pada Anak
Sebagian besar orang tua mengalami masa di mana anaknya mulai pilih-pilih makanan. Ternyata, menurut dr. Sylvia Irawati, M.Gizi, masalah pilih-pilih makan pada anak di masa pertumbuhan, dialami oleh 20 sampai 50 persen anak di seluruh dunia.
"Bagi orang tua yang memiliki masalah anak pilih-pilih makan, tenang, kalian tidak sendiri. Dari penelitian yang dilakukan di seluruh dunia, hampir 20 sampai 50 persen anak mengalami hal yang sama," ujarnya dalam acara Festival Vegan, Minggu, 19 Januari 2020.
Sylvia mengatakan, masalah pilih-pilih makan pada anak biasanya terjadi pada usia dua sampai 6 tahun. Dalam fase ini, anak biasanya mengalami food neophobia, yaitu rasa takut dengan makanan yang baru.
"Sebenarnya ini hal yang lumrah pada fase pertumbuhan anak. Tapi banyak orang tua yang belum mengetahui hal tersebut," jelas Sylvia.
Lanjut Sylvia, food neophobia juga merupakan mekanisme pertahanan diri, di mana anak waspada pada sesuatu hal baru, tapi hal ini tentu akan membuat kebingungan orang tua.
Sylvia menyampaikan, dalam fase ini orang tua tidak boleh berangapan, nanti anak akan mau makan sendiri. Sebab bila dibiarkan, pilih-pilih makanan ini akan berlanjut hingga ia dewasa.
"Dalam hal ini orang tua harus melakukan pendekatan yang tepat pada anak, mencoba mengenalkan makanan tidak ia suka secara perlahan dengan cara yang menyenangkan," paparnya.
Kata Sylvia, untuk mengenalkan berbagai jenis makan, tekstur, warna, dan bentuk, sebetulnya harus dilakukan pada masa emas, yaitu di usia 6 sampai 10 bulan, maksimal satu tahun.
"Lewat dari usia ini kemungkinan akan kecil anak mau menerima berbagai macam makanan," imbuhnya.
Tambahnya, dalam hal ini orang tua tak perlu binggung menghadapi hal tersebut. Karena di usia 3 sampai 6 tahun anak mengalami orientasi penerimaan yang berbeda.
"Biasanya di usia 6 sampai 1 tahun orientasinya pada rasa, 3 sampai 6 tahun anak-anak menerima makanan dari warna, tekstur, dan tampilannya,"tutupnya.
Advertisement