Tangani Corona, DPRD Minta Pemkot Surabaya Libur Kunker
Wakil DPRD Surabaya Reni Astuti meminta kepada Pemerintah Kota (Pemkot) untuk menggunakan anggaran program kunjungan kerja (Kunker) luar negeri untuk penanganan dan pencegahan virus covid-19.
"Ada poin optimalisasi APBD, jadi program pencegahan covid-19 menjadi prioritas dalam menentukan anggaran dan bisa dilakukan dengan mekanisme pengalihan anggaran,"ucap Reni Astuti di Ruangannya, Selasa 24 Maret 2020.
Reni mengatakan, penanganan penyebaran covid-19 memang membutuhkan anggaran yang besar. Sehingga, selain memiliki Anggaran Tidak Terduga (ATD) dan menggunakannya untuk penanganan covid-19, Pemkot juga diharapkan bisa mengkaji untuk menanggalkan anggaran program yang tidak perlu, salah satunya kunjungan ke luar negeri.
"Untuk kegiatan yang tidak prioritas untuk ditunda dan dapat dialihkan ke upaya (pencegahan covid-19 red), salah satu contoh adalah perjalanan ke luar negeri," katanya.
Menurut Reni, saat ini Pemkot Surabaya memiliki ATD sebesar Rp15 miliar. Ia mengingatkan agar Pemkot dapat mengoptimalkan anggaran tersebut, jangan sampai problem pendanaan menghambat penanganan virus corona yang telah menyebar di Surabaya.
"Ada juga yang kedua adalah dengan menggunakan angaran belanja tidak terduga, kalau di pos APBD, sekarang ada Rp15 miliar, itu bisa dimanfaatkan," tuturnya.
Selain itu, menurut Reni, pemanfaatan kas di setiap dinas juga dirasa bisa dimanfaatkan untuk hal yang sama, "ojok sampek problem dana itu membuat ini semua tidak optimal. Jadi harus gerak cepat, tek tek tek," tegasnya.