Foculance, Aplikasi Penyeimbang Waktu Bermain dan Belajar Anak
Perkembangan era digital di segala aspek kehidupan sudah tak terbendung lagi. Melihat fenomena tersebut, dua mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) mengembangkan sebuah aplikasi pengatur waktu akses berbasis kuis yang bernama 'Foculance'.
Yusuf Umar Hanafi dan Aufa Nabil Amiri membuat aplikasi penunjang kegiatan sehari-hari. "Ide ini berawal dari kami yang sering menjumpai anak-anak usia sekolah kecanduan bermain gadget. Mereka kecanduan bermain game online dan menonton video," ungkap Yusuf Umar Hanafi.
Mencoba menelusuri hal tersebut, mahasiswa yang menggemari bidang Mobile Development tersebut menemukan data yang cukup mencengangkan. Bahwa 83 persen anak di Indonesia sudah memiliki dan mahir mengoperasikan ponsel. Padahal tujuan orangtua memfasilitasi anak dengan ponsel untuk komunikasi atau mengakses aplikasi pendidikan.
"Tergerak untuk melakukan sesuatu, kami kemudian berinisiatif membuat sebuah aplikasi, agar anak tetap memainkan ponsel tetapi juga diimbangi dengan kegiatan belajar," ucap mahasiswa yang akrab disapa Yusuf ini.
Foculance tak hanya membatasi penggunaan ponsel pada anak, tetapi juga dapat meningkatkan motivasi belajar anak. Foculen sendiri memiliki fungsi sebagai pengontrol waktu bermain anak.
"Terdapat dua jenis aplikasi Foculance yang kini sedang kami dikembangkan, yakni Foculance for Children dan Foculance for Parents," kata mahasiwa angkatan 2016 ITS ini.
Untuk megakses aplikasi ini caranya sangat mudah. Pertama, pendaftaran dilakukan dengan membuat akun orangtua pada aplikasi Foculance for Parents. Setelah memiliki akun, orangtua kemudian dapat mendaftarkan perangkat anak-anaknya.
“Jadi setiap orangtua bisa mendaftarkan anaknya bisa lebih dari satu,” sambung Yusuf.
Selanjutnya, terang Yusuf, akan muncul kode berupa angka sebanyak lima digit yang berfungsi sebagai kode konfirmasi pada aplikasi Foculance for Children di perangkat gadget anak. Anak tidak perlu membuat akun, cukup ketik kode yang keluar di aplikasi Foculance for Parents.
Yusuf menambahkan, cara kerja Foculance cukup mudah, yakni membatasi waktu akses sebuah aplikasi dengan menggunakan pewaktu (timer). Adapun aplikasi yang diberi batasan waktu sudah ditentukan oleh orangtua terlebih dahulu melalui Foculance for Parents.
"Sehingga secara otomatis, ketika waktu akses sudah habis, maka aplikasi yang sedang dijalankan akan berhenti. Yang berarti itu keluar keluar atau tidak memainkan ponsel tersebut," imbuhnya.
Sedangkan 'Kuis' yang dirancang dalam aplikasi ini seputar pelajaran sekolah. Kuis yang tersedia dirancang dalam tiga kategori, mulai dari easy, medium, dan hard sesuai dengan tingkat kesulitan soal berbeda-beda. Begitu pun tambahan waktu akses yang diberikan berbeda, masing-masing 30 detik, satu menit, dan dua menit.
Untuk dapat menjawab kuis tersebut, Yusuf menyatakan bahwa tidak ada batasan waktu untuk dapat menjawab kuis tersebut. Ia berharap anak-anak dapat mengeksplor jawaban soal tersebut melalui berbagai cara, mulai dari membaca buku, atau bahkan bertanya dan berinteraksi dengan orang di sekitar.