Flare Bakar Sabana Gunung Bromo, KLHK Kerepotan Padamkan Api
Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di Gunung Bromo sejak 6 September 2023, lalu dipastikan padam pada hari ini Jumat 15 September 2023. Karhutla yang terjadi selama dua pekan lebih ini membakar luasan lahan sekitar 504 hektar.
Kebakaran di Gunung Bromo dipicu oleh percikan api dari flare atau suar yang jatuh ke Bukit Teletubbies Kawasan Savana Kaldera Tengger Semeru. Titik api kemudian terus meluas hingga ke Dusun Jemplang, Kabupaten Malang sampai Cemorolawang, Probolinggo.
Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (Dirjen KSDAE) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Satyawan Pudyatmoko mengatakan bahwa kebakaran di Gunung Bromo memang susah dikendalikan.
“Api ini muncul karena efek angin dan ketersediaan bahan bakar. Karena hal ini kami tidak bisa mengontrol kebakaran,” ujarnya pada Jumat 15 September 2023.
Ketersediaan bahan bakar ini kata Satyawan yang membuat rambatan api tidak terkontrol. Meskipun sudah dibuat sekat bakar. Namun, titik api masih bisa meluas.
“Jadi kami juga mencermati siklus yang terjadi empat tahun ke belakang yang relatif basah sehingga menimbulkan akumulasi biomassa yang begitu besar. Hal ini kemudian yang menjadi bahan bakar memicu api,” katanya.
Adanya akumulasi biomassa yang berperan sebagai bahan bakar di Gunung Bromo ini kata Satyawan harusnya bisa diantisipasi sebelum masuknya musim kemarau.
“Yang perlu dilakukan ke depan yaitu pembuatan sekat bakar dimulai satu bulan sebelum musim kemarau dengan pembakaran terkendali,” ujarnya.