FKMÂ Gelar Aksi Damai Tuntut Dana Bos dan Blanko Ijazah
Sejumlah guru dan kepala sekolah yang tergabung dalam Forum Komunikasi Madrasah (FKM) menggelar aksi damai dengan mendatangi kantor Kementerian Agama Kabupaten Kediri, Jalan Pamenang Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri, Kamis 5 November 2020.
Sebagi informasi, jumlah total Lembaga Sekolah Madrasah di Kabupaten Kediri ada sebanyak 657 lembaga. Terdapat 5.888 guru madrasah swasta dan 70.776 guru madrasah negeri.
Mereka kompak menyuarakan dua tuntunan yang sama, yakni pencairan kekurangan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Madrasah serta pemenuhan kekurangan blanko ijazah, terutama bagi madrasah swasta.
FKM membawa poster bertuliskan "Cairkan Dana BOS 100 Persen", "Ijasah Tidak Keluar", "Madrasah bisa Ambyar", dan beragam tuntut lainya. Massa datang dengan tertib naik kendaraan roda dua dan mobil. Setibanya di lokasi, massa langsung menggelar orasi di depan pinta gerbang Kemenag Kabupaten Kediri. Orasi dilakukan di atas mobil pickup. Secara bergiliran mereka berorasi.
Pihak Kemenag Kabupaten Kediri akhirnya mengizinkan sejumlah orang sebagai perwakilan massa untuk berdialog mengenai tuntutan yang disuarakan. “Kami dari FKM melakukan aksi ini dengan tuntutan pencairan kekurangan BOS 50 persen yang di alami oleh Madrasah di lingkungan kementrian Agama Kabupaten Kediri” ujar Nurul Fuat Asshofi, Kepala MA Arrosyaad Balong Ringinrejo.
Sementara itu, Kasi Pendidikan Madrasah Kemenag Kabupaten Kediri, Enim Hartono menanggapi positif tuntutan yang dilakukan FKM. "Kami langsung didampingi teman-teman dari Kanwil, para Kasi yang langsung membidangi tuntutan FKM, insyah Allah tuntutan tersebut akan dipenuhi," ujarnya.
Selaku penjabat di daerah, kekurangan dana BOS dan blanko ijazah tersebut telah disampaikan ke kantor wilayah Kemenag. Selanjutnya, kata Enim Hartono, pihak kanwil yang melanjutkan ke pusat.
"Alhamdulillah jawaban Jakarta insyah Allah akan dipenuhi pada bulan November," sambung dia.
Masalah kekurangan blanko ijasah madrasah memang terjadi di berbagai daerah wilayah Jawa Timur. "Kekurangan blanko ijasah ini diperkirakan ada sekitar 20 ribu," terang Enim Hartono.
"Permintaan ijazah itu melalui satu pintu di Jakarta, blanko dicetak oleh negara. Setiap ada usul dan data dari pihak sekolah sudah kami sampaikan. Sementara jawaban dari Jakarta per hari ini adalah menunggu karena kekurangan itu sedang dicetak dipercetakan Jakarta," terang dia.