FK Unusa Didukung Fasilitas Rumah Sakit Pendidikan RSI Jemursari
Keberadaan Rumah Sakit Islam (RSI Jemursari) sebagai rumah sakit pendidikan utama sangat mendukung keberadaan Fakultas Kedokteran Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (FK Unusa).
"Peran RS Pendidikan dalam mencetak dokter yang kompeten tidak dapat dipandang sebelah mata. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 93 tahun 2015 juga menyebutkan pentingnya RS pendidikan dalam pendidikan dokter," kata Rektor Universitas NU Surabaya, Prof Dr Ir Achmad Jazidie M.Eng, Selasa, 23 Juli 2019.
Lanjut Jazidie, guna mewujudkan hal tersebut Unusa telah berhasil mendampingi RSI Jemursari Surabaya memperoleh predikat sebagai Rumah Sakit Pendidikan Utama.
“Fakultas Kedokteran dan sumah sakit merupakan satu kesatuan yang memiliki fokus kegiatan pada peningkatan pelayanan, pendidikan dan penelitian melalui pengembangan Rumah Sakit Pendidikan. Hal ini menjadikan sebuah keharusan bagi Fakultas Kedokteran untuk memiliki Rumah Sakit Pendidikan Utama, dan saat ini Unusa telah memilikinya,” ujarnya.
Melalui SK Menteri Kesehatan No. HK.01.07/MENKES/324/2019, Rumah Sakit Islam Jemursari Surabaya telah ditetapkan sebagai Rumah Sakit Pendidikan Utama Fakultas Kedokteran Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya.
Jazidie berharap dengan diperolehannya predikat RS Pendidikan itu peminat FK Unusa terus meningkat. "Kami juga telah menerima tentang penambahan jumlah mahasiswa FK dari Kemenristekdikti," katanya.
Dari data Unusa, kuota mahasiswa kedokteran tahun ini meningkat. Tahun lalu menerima 50 mahasiswa baru, kini bisa naik menjadi 100 mahasiswa baru. Tentu penambahan itu seiring dengan fasilitas yang dimiliki dan akreditasi yang telah diperoleh.
Jazidie menambahkan, Unusa juga akan mendukung dua RS lainnya yaitu RSI A Yani dan RS Ibu dan Anak Nyai Ageng Pinatib di Gresik untuk menjadi rumah sakit pendidikan. Semua rumah sakit itu ada dalam satu yayasasan, yakni Yayasan Rumah Sakit Islam Surabaya (Yarsis).
Selain tiga rumah sakit itu, FK Unusa juga menjalin kerjasama dengan rumah sakit dan puskesmas di daerah serta pondok pesantren.
"Dengan praktik di rumah sakit maupun klinik kesehatan jejaring, lulusan Unusa memiliki pengalaman untuk memperkaya keterampilan dan pengetahuan mereka dalam mengelola pasien. Baik pasien di perkotaan maupun di daerah yang penanganannya tentu berbeda," kata Jazidie. (pts)