FK UNAIR Kembali Kukuhkan Adjunct Professor dari Thailand
Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK UNAIR) kembali mengukuhkan adjunct profesor atau guru besar dari luar negeri, kali ini adjunct Professor Inauguration diberikan kepada Prof. Ratha-korn Vilaichone, MD., Ph.D, FACG, AGAF dari Gastroenterology Unit, Department of Medicine, Thammasat University Hospital, Pathumthani, Thailand.
Prof. Ratha-korn merupakan salah satu ahli helicobacter pylori. Ia adalah salah satu murid dari Bapak Helycobacter Pylori Dunia, Professor David Y. Graham, M.D., M.A.C.G di Baylor College of Medicine, Amerika Serikat.
Diketahui helycobacter pylori merupakan bakteri penyebab infeksi pencernaan seperti gastritis hingga kanker lambung. Tak hanya ahli dalam ilmu mikrobiota saja, namun ia juga salah satu tokoh terkemuka dalam ilmu gastroenterologi dan kanker lambung.
“Karenanya kami sangat beruntung bisa menggandeng Prof Ratha Korn sebagai adjunt professor di UNAIR. Karena nama beliau sudah dikenal baik tidak hanya di Thanassat University saja, namun juga menjadi tokoh yang dipertimbangkan di Thailand,” Muhammad Miftahussurur, M.Kes., Sp.PD-KGEH., Ph.D, Wakil Rektor di Bidang Internasionalisasi dan Digitalisasi UNAIR.
Dalam orasi ilmiahnya, Prof Ratha -Korn juga mendeklarasikan siap untuk menerima fellow student untuk mempelajari (Fecal Microbiota transplant). transplantasi mikrobiota tinja di universitasnya.
Hal ini menjadi kesempatan yang bagus agar FK UNAIR menjadi perintis dalam tindakan ini di Indonesia. Hal ini diamini oleh Ketua Departemen IPD FK UNAIR, Dr. S. Ugroseno Yudho Bintoro, dr., Sp.PD., K-HOM.,FINASIM.
“Beliau (Prof Ratha -Korn) adalah klinisi dan peneliti yang luar biasa, Jadi dengan kerjasama dengan beliau, kami harapkan juga bisa terjadi transfer ilmu sehingga keahlian yang beliau miliki, bisa tersalurkan ke kami,” tambahnya.
Dekan FK UNAIR, Prof. Dr. Budi Santoso, dr., Sp.OG(K) menambahkan, diangkatnya Prof Ratha Korn ini menjadi wujud upaya FK UNAIR dalam meningkatkan kualitas pendidikan melalui kolaborasi dengan mitra luar negeri.
Adjunt professor ini, lanjut dekan memiliki empat tugas. Tidak hanya dalam transfer ilmu saja, namun bagaimana bisa tercipta kolaborasi riset yang menghasilkan output berupa publikasi internasional.
“Diharapkan juga menjadi kopromotor dari anak didik kita yang ikut membimbing untuk menempuh S3 di Surabaya atau mereka bisa memfasilitasi staf kita supaya mengambil PhD di center mereka,” tambah
Terakhir Prof Bus biasa ia disapa mengungkapkan, semakin banyak adjunt professor yang diangkat di FK UNAIR, maka diharapkan menjadi kontribusi dari fakultas untuk meningkatkan ranking UNAIR dimata dunia.
Advertisement