FK Ubaya Persiapkan Jadi Pusat Kedokteran Herbal di Indonesia
Menghadapi kemajuan ilmu kedokteran dan persaingan pendidikan kedokteran di Indonesia, Universitas Surabaya (Ubaya) melakukan sejumlah hal. Salah satunya yang dilakukan oleh Fakultas Kedokteran Ubaya dengan mengembangkan bidang kedokteran herbal (herbal medicine). Pemilihan bidang ini didukung oleh keberadaan Fakultas Farmasi Ubaya yang sangat berkembang dan menjadi salah satu rujukan pendidikan kefarmasian di Indonesia.
Menurut Dekan Fakultas Kedokteran Ubaya Prof. Rochmad Romdoni, dr. SpPD, SpJP(K) FIHA, FASCC, kedokteran herbal akan berguna dalam uji klinis penggunaan obat herbal kepada pasien.
"Kami telah menyediakan fasilitas pendukung dalam mencapai keunggulan di bidang kedokteran herbal berupa botanical garden dan animal lab yang dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas penelitian," ungkapnya.
Ia menjelaskan, nantinya mahasiswa tidak hanya belajar tentang pengobatan herbal tapi juga manfaat pengobatan.
Selain itu, bidang lain yang diharapkan dapat mendukung keunggulan Fakultas Kedokteran Ubaya adalah teknologi kedokteran. Pemanfaatan teknologi dalam proses pendidikan kedokteran merupakan jawaban akan tantangan era industri 4.0 untuk memberikan pengalaman belajar sekaligus mengembangkan kemampuan literasi teknologi bagi dokter lulusannya.
Berbagai upaya pengembangan terus dikerjakan oleh Fakultas K UBAYA, seperti penambahan laboratorium biomedik dan pengembangan Clinical Skills Lab (CSL) sehingga memenuhi syarat untuk menjadi lokasi Objective Structured Clinical Examination (OSCE) nasional.
Di sisi lain, juga terdapat laboratorium komputer yang telah dikembangkan menjadi Computer-Based Test (CBT) Center bertaraf ujian nasional.
Fakultas Kedokteran Ubaya menjalin kerja sama dengan berbagai institusi pendidikan maupun non pendidikan untuk memperluas akses yang bertujuan meningkatkan kapasitas institusi maupun sumber daya manusia (SDM).
“Saya optimis bahwa Fakultas Kedokteran Ubaya akan semakin berkembang. Saya melihat SDM di sini bagus dan infrastruktur yang sangat didukung oleh yayasan,” tutup Prof. Romdoni.
Advertisement