FISIP UNAIR Gelar Sosialisasi Ekonomi Kreatif Ramah Disabilitas
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Airlangga menggelar edukasi pengembang ekonomi kreatif ramah disabilitas. Kegiatan yang diikuti mayoritas emak-emak itu digelar di Balai Desa Dukuh Tengah, Kecamatan Buduran, Sidoarjo.
Kegiatan tersebut merupakan pengabdian masyarakat FISIP UNAIR yang berkolaborasi dengan Yayasan Peduli Kasih Anak Berkebutuhan Khusus (YPKABK), sebagai pelaksana.
Ketua Panitia Pengabdian Masyarakat Departemen Sosiologi Universitas Airlangga, Tuti Budi Rahayu menyampaikan, pihaknya sebagai pemantik memberikan bekal bagi masyarakat tentang konsep desa inklusif, masyarakat inklusif, dan ekonomi kreatif.
“Di mana para pelaku UMKM di sini memahami dan mau menerima para disabilitas agar mereka juga mendapatkan penghasilan mandiri,” ucap Tuti kepada Ngopibareng.id, Selasa 30 Juli 2024.
Tuti melanjutkan, ada tiga tahapan program tersebut. Pertama adalah sosialisasi, kedua adalah melakukan pemetaan apa yang dibutuhkan pelaku UMKM untuk menunjang perkembangan mereka. Ketiga, melatih kader PKK yang sudah ada untuk memahami apa yang dimaksud dengan ramah ABK.
“Karena salah satu tujuan masyarakat inklusif adalah bertoleransi, ramah, dan bisa menerima kehadiran ABK. Nah, disini harapannya pelaku UMKM yang terlibat ekonomi kreatif bisa memasukan orang berkebutuhan khusus atau disabilitas,” kata dosen sosiologi ini.
Sementara itu, Ketua Yayasan Peduli Kasih Anak Berkebutuhan Khusus, Sawitri Retno Hadiati mengatakan, ia ingin mewujudkan desa binaan yang menjadi desa kreatif inklusif. “Jadi kreatifnya dulu baru inklusif,” jelasnya.
Tujuannya adalah, lanjut Safitri, sejahtera bersama melalui UMKM lalu merangkul orang-orang yang harus dibantu. “Yaitu para disabilitas yang juga punya usaha,” papar Sawitri.
Lebih lanjut Sawitri mengatakan, banyak potensi Desa Dukuh Tengah yang perlu diangkat, mayoritas penduduk di sini adalah petani, pengelola tambak, dan peternak. Jadi tak heran di desa ini banyak rumah makan ikan bakar dan produsen telur asin.
“Harapannya dari kegiatan ini UMKM di sini bisa lebih berkembang, menyadari, dan bisa menerima orang-orang berkebutuhan khusus. Saling bekerjasama dan saling bantu dengan kaum disabilitas,” tutupnya.
Advertisement