FISIP UB Gelar Refleksi Akhir Tahun 2018
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Brawijaya (UB) menggelar diskusi refleksi akhir tahun 2018 di Ruang Sidang Lantai 7 Gedung B FISIP UB, Rabu, 26 Desember 2018. Kegiatan ini mengambil tema Membaca Indonesia yang Terpolar.
FISIP UB didukung data dari Laboratorium Terpadu Ilmu Sosial Social Data Analytics FISIP UB menganalisis beberapa fenomena politik yang diperoleh dari media sosial. Sebab, sepanjang 2018 banyak fenomena politik yang menyita perhatian masyarakat Indonesia.
Antara lain kicauan twitter tentang reuni akbar 212, program TV Mata Najwa dengan judul ‘Anak Muda Pilih Siapa’, video Rocky Gerung yang menyatakan ‘212 Reuni Akal Sehat’, pelemahan rupiah, kasus penembakan di Papua, film Hanum dan Rangga, serta tentang Jan Ethes.
Ada sejumlah pakar politik dan pemerintahan yang menjadi pembicara pada diskusi kali ini, yakni Wawan Sobari, SIP MA Phd, Rachmad Gustomi, SIP MIP dan Yusli Effendi S IP MA. Diskusi kali ini juga didampingi langsung oleh Dekan FISIP UB, Prof Dr Unti Ludigdo Ak.
"Dalam upaya memberikan wawasan kepada masyarakat atas fenomena sosial politik di Indonesia, FISIP UB menyelenggarakan Diskusi Refleksi Akhir Tahun 2018 Membaca Indonesia yang Terpolar," kata Unti Ludigdo.
Sementara itu, Wawan Sobari mengatakan peran media sosial dan media masaa sangat besar dalam polarisasi identitas politik. Politik identitas kelompok dalam membela kandidat kemudian diliput dan direproduksi media menghasilkan polarisasi atau keterbelahan politik.
"Twitter, Instagram, Youtube sebagai social media kini menjadi political media. Kondisi ini sama seperti Amerika Serikat saat Pilpres antara Hillary dan Trump," ungkap Wawan.
Advertisement