Firasat, Pelukan Terakhir 1,5 Jam Sebelum TKI Dieksekusi Mati
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi memastikan bahwa Pemerintah RI telah menyampaikan keberatan atau proses terkait eksekusi mati terhadap warga negara Indonesia bernama Tuti Tursilawati.
Siapa sangka, Mei 2018 lalu, menjadi pertemuan terakhir Tuti Tursilawati dengan sang ibu, Iti Sarniti, di penjara Kota Taif, Arab Saudi. Pertemuan penuh haru itu diceritakan Ketua Pusat Studi dan kajian Migrasi Migrant Care, Anis Hidayah.
Menurut Anis Hidayah, pertemuan lima bulan lalu itu merupakan kali ketiga pertemuan ibu dan anak tersebut.
"Dengan beruraian air mata, ibu Iti bertutur bahwa kunjungan Mei lalu merupakan kunjungan paling berkesan. Bisa mengunjungi Tuti Tursilawati di penjara selama 1,5 jam, di mana dalam kunjungan sebelumnya hanya bisa bertemu 10 menit," tutur Anis Hidayah.
Tak hanya itu, kunjungan yang ketiga kemarin, Iti Sarniti bisa memeluk sang putri dan foto bersama, dimana hal itu tak bisa dilakukan pada dua kunjungan sebelumnya.
Dalam pertemuan itu, lanjut Anis Hidayah, Tuti Tursilawati bahagia karena seluruh permintaannya dibawakan oleh sang ibu. Tidak muluk-muluk, Tuti Tursilawati hanya meminta daster dan campilan khas kampung halamannya.
"Minta dibawakan dua daster dan camilan kayak rengginang, keripik singkong, dan opak. Senang ya dia bisa bertemu ibunya dan makan bareng, foto-fotoan," cerita Anis Hidayah.
Namun, siapa sangka itu adalah permintaan sekaligus pertemuan terakhir Tuti Tursilawati dengan sang ibu. "19 (Oktober) sempat video call, ada yang jenguk terus bantu sambungin ke kampung halaman. Sama sekali tidak ada omongan mau dieksekusi. Pemerintah RI juga tidak ada notifikasi (pemberitahuan)," sesal Anis Hidayah.
Tuti Tursilawati divonis mati atas tuduhan membunuh majikannya pada 11 Mei 2010, sembilan bulan setelah bekerja di Arab Saudi. Tuti Tursilawati terpaksa melakukan tindakan keji karena membela diri ketika hendak diperkosa majikannya.
Anis Hidayah mengatakan, Tuti Tursilawati dieksekusi mati, pada Senin 29 Oktober 2018 pukul 9 pagi. Hal itu diketahui secara tak sengaja karena ingin mengunjungi korban di penjara. (yas)