Firasat GM Sudarta Sebelum Meninggal
Hampir tiga puluh tahun, ilustrator Didie Sri Widiyanto mengenal sosok GM Sudarta. Pada 2003, saat GM Sudarto ingin membentuk regenerasi tim ilustrator harian Kompas, Didie membantu memilih orang-orang di dalamnya.
Selang dua tahun, terbentuklah tim ilustrator yang tadinya hanya digawangi oleh GM Sudarta. Menurut Didie, GM Sudarta telah memiliki firasat akan kepergiannya. Sekitar empat bulan lalu, Didie bersama rekan-rekannya menyempatkan diri untuk menjenguk GM Sudarta yang terbaring sakit.
Kala itu, Didie mengatakan bahwa ia ingin menggelar pameran. Gagasan itu disambut oleh GM Sudarta.
“Aku setuju banget, aku pengen ikut yang terakhir kalinya,” ujar Didie menirukan ucapan GM Sudarta.
Jawaban GM Sudarto menimbulkan tanda tanya di benak Didie yang ingin kesehatan seniornya segera pulih.
“Aku sih feeling-nya begitu saja karena aku sudah capek Mas,” respons GM Sudarta kala itu seperti ditirukan Didie.
“Capek kenapa?” tanya Didie yang baru saja meraih penghargaan Aydin Dogan International Cartoon Competition 2018 di Turki.
“Ya pokoknya capek saja. Semuanya sudah selesai, cuman untuk berkarya tetap saya akan garap terus,” tutup GM Sudarta.
Dalam sakitnya, GM Sudarta terus ingin berkarya. Menurut Didie, rasa capek yang dirasakan GM Sudarta lebih disebabkan oleh rasa capek memikirkan persoalan dunia.
“Saya bukannya capek di saya, tetapi saya capek dengan persoalan hidup ini yang tidak pernah selesai,” ujarnya masih menirukan pria kelahiran 20 September itu.