Filosofi Kopi Tetek di Kedai Kotalama Koffie Surabaya
Membuka usaha di bidang kuliner, tidak hanya berbicara tentang rasa, lokasi kedai, nuansa interior bahkan, nama menu juga menjadi bahan pertimbangan agar menjadi daya tarik bagi para pengunjung.
Seperti yang dilakukan Happy Bima, pebisnis kuliner asal Banjarmasin yang kini mengembangkan sayap ke Kota Pahlawan, Surabaya. Ia rela menghabiskan waktu sekitar setengah tahun untuk membuka kedai Kotalama Koffie yang berlokasi di sudut Jalan Embong Malang.
Happy mengaku, sebelum memutuskan untuk memilih tempat sudut di pertemuan antara Jalan Blauran dan Embong Malang, ia mengelilingi tempat tersebut hingga empat kali.
"Setengah tahun saya bolak balik cari tempat usaha, tapi yang efektif tiga bulan saya mencari dan akhirnya menemukan tempat ini,” ujar Happy, Minggu, 18 September 2022.
Kotalama Koffie yang berlokasi diujung Jalan Embong Malang Kota Surabaya itu, memiliki ciri khas bangunan zaman Kolonial dan juga satu-satunya bangunan rumah hook atau rumah pojok di Kawasan itu. Pintu masuk yang berada di sudut bangunan, serta lokasi Kotalama koffie yang tepat di sudut pertemuan dua jalan yakni Jalan Embong Malang dengan jalan Blauran, membuat Kotalama Koffie memiliki keunikan tersendiri.
Bagi pengunjung Kotalama Koffie, akan disuguhi nuansa tempo dulu dari bangunan tersebut. Happy sengaja mempertahankan desain interior sesuai aslinya agar memiliki kesan klasik.
“Kami sengaja tidak terlalu banyak mengubah interior bangunan, agar identitas bangunan tetap terjaga, sehingga pengunjung dapat bernostalgia ke masa lalu,” terang Happy.
Kotalama Koffie memiliki menu andalan, yakni 'kopi tetek'. Kopi tetek sendiri adalah kopi ala Makassar yang proses penyajiannya dengan cara disaring kemudian dicampur susu. Ia sengaja memberi nama kopi tetek untuk menarik perhatian pengunjung agar mencobanya.
"Nama kopi tetek diambil dari bunyi yang dihasilkan saat menyaring kopi menggunakan teko. Kan, saringannya benturan sama teko jadi bunyi tek tek tek, gitu. Makanya saya kasih nama kopi tetek," jelasnya.
Sementara, berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) tetek mempunyai arti susu atau payudara. Jadi secara umum kopi tetek adalah nama plesetan dari kopi susu pada umumnya.
Lebih jauh happy menjelaskan, bisnis yang baru dirintisnya ini merupakan lokasi kedua setelah dirinya sukses membuka bisnis kopi shop serupa di Banjarmasin. Keberadaan Kotalama Koffie yang berlokasi di tengah kota pahlawan dan dikelilingi hotel memiliki target pasar dari semua kalangan.
“Target kami di sini lebih pada orang kantoran jadi bisa dibilang umur 18 tahun ke atas, jika anak-anak atau remaja bisa masuk, itu adalah bonus. Tapi secara tempat, target pasar kita bisa ke tamu hotel juga,” ungkap Happy.
Selain kopi tetek, Kotalama Koffie juga menyediakan berbagai macam menu berbahan dasar kopi, dan soda. Menu makanan juga tersedia di sini seperti tempe mendoan, ayam cabai garam, dan nasi goreng atau nasi sayur lodeh.
"Minuman mulai harga Rp. 7 ribu hingga Rp. 28 ribu, sedangkan makanan mulai harga Rp. 15 ribu sampai Rp. 30 ribu," tutupnya.
Advertisement