Film Yuni Mewakili Indonesia di Ajang Oscar 2022
Film Yuni masuk daftar nominasi Festival Film Indonesia (FFI) atau Piala Citra. Film karya sutradata Kamila Andini ini mendapatkan nominasi hampir di semua kategori selain di nominasi untuk Film Cerita Pendek Terbaik, Film Dokumenter Panjang Terbaik, Film Dokumenter Pendek Terbaik, Film Animasi Panjang Terbaik, Film Animasi Pendek Terbaik Karya Kritik Film Terbaik, dan Penulis Skenario Adaptasi Terbaik.
Kabar terbaru, film Yuni masuk nominasi Academy Awards atau Piala Oscar kategori Film Fitur Internasional Terbaik atau yang dulu dikenal dengan Film Berbahasa Asing Terbaik. Kabar gembira ini disampaikan oleh sutradara film Pengabdi Setan, Joko Anwar.
“(Film) Yuni karya sutradara Kamila Andini mewakili Indonesia ke ajang Academy Awards tahun ini. Congrats team Yuni! Kita support ya, teman-teman dengan menyiarkan dan doa! Amin! Film Indonesia berjaya!” cetusnya, soal Yuni ke Academy Awards.
Kabar tersebut langsung dikonfirmasi oleh Kamila Andini. Dia membenarkan film Yuni berkompetisi di perhelatan Oscar ke-94. “Alhamdulillah. Yuni ning Oscar! Senang dan bersyukur mendapat kabar Yuni terpilih mewakili Indonesia untuk berkompetisi di ajang Academy Awards (Oscar) ke-94,” ucapnya di Instagram.
“Terima kasih kepada seluruh komite seleksi, sudah memberi kepercayaan pada Yuni untuk menjadi delegasi sinema Indonesia, yang kian hari kian membanggakan,” sambung putri Garin Nugroho ini.
Komite Seleksi Oscar Indonesia (The Indonesian Oscar Selection Committe) menjelaskan alasan memilih film produksi Fourcolours Films dan Starvison untuk mewakili Indonesia. Keputusan diambil lewat rapat terakhir komite pada 13 Oktober 2021. Komite Seleksi Oscar Indonesia yang dibentuk pengurus Persatuan Perusahaan Film Indonesia (PPFI) terdiri 13 anggota yang diketuai Hanung Bramantyo.
“Komite seleksi Oscar mengkaji bahwa Yuni mampu membawa penonton sangat dekat dengan masalah remaja perempuan dalam usia akil balik, di tengah perubahan jaman penuh paradoks, baik masalah patriarki, religi, perempuan, seks, dunia kerja serta pendidikan,” ulasnya.
Kamila Andini memiliki kekuatan berupa cara tutur sederhana dan natural. Tanpa menggugat dan menghakimi, dia mampu membawa isu-isu sensitif yang tidak mudah diangkat ke layar lebar.
“Demikian juga konsep visualnya, melahirkan pengalaman visual sehari-hari yang membawa penonton merasakan hidup di dalamnya. Pada gilirannya (Yuni) menjadi potret sosial yang membawa renungan dengan bersahaja namun dalam,” terang Komite Seleksi Oscar Indonesia.
Film Yuni sebelumnya berhasil meraih penghargaan dari salah satu ajang perfilman bergengsi dunia, Toronto International Film Festival (TIFF) 2021. Film yang membahas tentang permasalahan remaja dengan apik dan humoris ini juga berhasil meraih gelar Platform Prize di TIFF 2021, sebuah penghargaan tahunan untuk film yang dianggap punya nilai artistik tinggi dan menunjukkan visi penyutradaraan kuat.
Yuni juga sudah ikut ke dalam beberapa festival seperti Vancouver International Film festival dan Busan International Film Festival. Pemeran Yuni adalah artis muda Arawinda Kirana. Selain menyutradarai film, Kamila Andini juga menulis naskah bersama dengan Prima Rusdi. Sedangkan penyunting filmnya dipercayakan kepada Lee Chatameikool yang berasal dari Thailand.
Advertisement