Film Yowes Ben 2, Lebih Tonjolkan Perpaduan Budaya Jawa dan Sunda
Film 'Yowes Ben 2', merupakan sekuel dari Film 'Yowes Ben 1' karya youtuber asli Malang, Bayu Skak. Karya tersebut akan tayang di bioskop Indonesia pada 14 Maret Mendatang.
Untuk itu para cast film 'Yowes Ben 2' menyapa para pengemar di Surabaya pada, 9 Maret 2019. Tepatnya, di Atrium Royal Plaza Surabaya.
Para pemain yang hadir antara lain, Bayu Skak, Joshua Suherman, Brandon Salim, Tutus Thomsons, Anya Geraldine, Devina Aureel, Laura Theux, Anggika Bolsterli, Clairine Clay, Aliyah Faizah, Arief Didu, Coach Timo, Jovial da Lopez, dan Andovi da Lopez.
Tak hanya para cast, sang sutradara film 'Yowes Ben 2' Fajar Nugros juga ikut menyapa pengemar di Surabaya.
Terlihat ratusan masyarakat Surabaya memenuhi Atrium Royal Palaza, mereka didominasi para kaum muda yang sangat antusias menyambut kedatangan para cast film 'Yowes Ben 2'.
Bayu Skak yang berperan sebagai aktor utama juga penulis cerita dalam film ini. Mengungkapkan pada film keduanya ini ada pengabungan budaya Jawa dan Sunda yang ditonjolkan dalam cerita, khusus bahasa.
"Ceritanya si tokoh utama (Bayu) jatuh cinta dengan seorang gadis Sunda. Akhirnya dia berusaha untuk mendapatkan gadis tersebut," ujar Bayu Skak, saat menceritakan karakternya.
Memadukan bahasa Sunda dan Jawa, menurut Bayu, merupakan kesulitan terbesar dalam film ini.
"Untuk memadukannya, harus bertanggung jawab. Harus tahu bahasa yang sopan untuk orang yang lebih biasa," ujar Bayu.
Menurut Bayu, perbedaan di Yowes Ben 1 dan 2 terletak dari karakter yang dimainakan dan jalan cerita yang lebih kuat, dan tidak melulu hanya lelucon saja yang ditonjolkan.
"Kalau Yowes Ben 1 kan banyak leluconnya tapi jalan ceritannya tidak begitu kuat. Kalau di Yowes Ben 2 kebalikannya jalan cerita lebih kuat dan tidak melulu mengenai lelucon," kata Bayu Skak, saat ditemui usai acara.
Selain itu, tutur Bayu Skak, karakternya dalam film ini tak melulu hanya menginginkan pembuktian, tapi juga lebih pada penjuangan menyambung hidup. Pada film kedua ini Bayu Skak bermain band untuk dapat uang dan bagaimana bertahan hidup dari uang itu dan tidak hanya sekedar hobi.
"Ceritanya, saya berasal dari keluarga menengah ke bawah. Kalau hanya mengandalkan uang dari ibu saya yang berjualan pecel, ya tidak cukup untuk sehari-hari" jelas Bayu.
Untuk proses pengarapan film, Bayu mengaku bahwa film keduanya ini membutuhkan waktu lebih banyak dari pada yang pertama. Dibutuhkan waktu sekitar 3 minggu untuk menyelesaikan pengarapan film ini.
"Kalau film yang pertama cuma dua minggu sudah selsai proses syutingnya," sambung Bayu.
Sementara, Joshua Suherman yang ditemui pada kesempatan yang sama mengatakan, semua cast dan kru sudah melakukan yang terbaik untuk menilai film ini bagus atau tidak di kembalikan lagi pada penonton.
"Kami (cast dan kru) sudah melalukan yang terbaik, yang menilai ini bagus atau lucu atau tidak bisa penonton saja. Yang terpenting kami sudah melakukan yang terbaik," kata Jojo sapaan akrab Joshua.
Bayu dan para cast yang hadir, juga berharap dengan adanya film 'Yowes Ben 2' dapat memberikan nontonan baru yang lebih fresh serta mampu memperkenalkan kembali budaya, khusunya bahasa daerah yang banyak ditinggalkan oleh anak-anak zaman sekarang.
"Harapannya agar anak muda Indonesia tidak melupakan budaya yang merupakan akar rumput kita. Jangan malu menggunakan bahasa daerah. Bahasa Indonesia memang bahasa pemersatu, tapi bahasa daerah jangan pernah ditinggalkan," harap Bayu.
Selain itu Bayu juga berharap karya keduanya ini akan lebih sukses dam diterima masyarakat sama seperti Yowes Ben yang pertama.
"Yang pertama kan berhasil tembus 950 ribu penonton, yang ini semoga bisa sampai 1 juta penonton lebih lah," pungkas Bayu. (pts)
Advertisement