Film The Creator Syuting di Bromo dan Bali saat Lockdown COVID-19
Penggemar film sci-fi dimanjakan dengan kehadiran The Creator. Film garapan sutradara Gareth Edwards dari Star Wars: Rogue One ini memiliki tema yang menceritakan tentang perang antara manusia dan artificial intelligence (AI).
Ketika film The Creator pertama kali diumumkan pada Mei 2021, judul awalnya adalah True Love. Akhirnya, Gareth Edwards memutuskan untuk mengganti judul film ini dengan alasan True Love terdengar terlalu mirip dengan komedi romantis, dan pesan tersebut dapat membingungkan penonton yang tidak familiar dengan plot atau cuplikan dari film ini.
Gareth Edwards mendapatkan ide kehancuran umat manusia di tengah gempuran AI ketika sedang berlibur di Thailand. Oleh sebab itu, Gareth Edwards akhirnya memutuskan untuk mengambil beberapa lokasi di Asia Tenggara untuk dimunculkan di filmnya.
Syuting 10 Hari di Bromo Lanjut Jalan Darat ke Bali
Afeeq Nadzrin perwakilan dari Seven Sunday Films Executive Producer The Creator di Indonesia menjelaskan, Gareth Edwards, sejak awal sudah mengincar Bromo dan Bali sebagai lokasi syutingnya.
“Pas dia datang itu dia memang benar-benar kagum sama kultur di Indonesia. Tapi karena waktu itu COVID-19 banyak lockdown jadi gap principal photography lumayan,” ujarnya.
Proses pengambilan gambar akhirnya berlangsung pada Mei 2022 selama 10 hari. Gareth Edwards lalu melanjutkan perjalanan darat ke Bali. Dalam road trip itu, ia berharap bisa menemukan lebih banyak lokasi indah yang dirasa masuk ke dalam bayangannya tentang film The Creator.
"Dia baru mulai syuting setelah lewatin Gilimanuk sampai ke Denpasar. Terus kita lanjut lagi sampai ke Tanah Lot,” imbuhnya.
Selain Indonesia, negara-negara lain yang dipilih oleh Gareth Edwards adalah Thailand, Nepal, dan Jepang.
Kru Minimalis
Gareth Edwards memiliki pengalaman dalam membuat film blockbuster dengan anggaran besar di masa lalu. Dia yakin ada cara yang lebih baik dan hemat biaya untuk membuat film blockbuster.
Gareth Edwards ingin memproduksi The Creator dengan cara yang sama seperti film indie yang dibuatnya di tahun 2010 yang berjudul Monsters tentang sepasang kekasih yang berusaha melarikan diri dari invasi alien.
Gareth Edwards bekerja dengan kru yang minimal, dan mengoperasikan kamera sendirian, kemudian membuat 250 efek visual sendiri di rumahnya.
Cara produksi itu ditirunya ketika membuat film The Creator. Cerita dengan adegan lebar dan efek visual untuk film blockbuster, Gareth Edwards merasa bahwa seharusnya tidak memerlukan ratusan anggota kru dalam produksi film ini.
Kamera Konsumer
Saat produksi The Creator, pengambilan gambar menggunakan kamera konsumer, yang merupakan kamera mirrorless full-frame yang dapat dibeli di salah satu supermarket di Amerika, namun akan tetap memberikan kualitas sinematik dengan resolusi IMAX.
Gareth Edward menjelaskan alasan untuk menggunakan kamera ini adalah untuk memungkinkan operasi dengan kru kecil, memudahkan produksi, serta berlangsung dengan cepat, dan menggunakan lokasi nyata.
Advertisement