Film Sekawan Limo, Kisah Pendaki Gunung Madyopuro yang Langgar Mitos
Pemutaran perdana Film Sekawan Limo di Golden Theater Kediri menyedot animo ratusan penonton. Karena antusias penonton begitu tinggi, film bergenre komedi horor tersebut harus diputar di 2 studio sekaligus.
Selesai menyaksikan film garapan Bayu Skak para penonton merasa puas sekaligus terhibur.Terlihat hadir mantan Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar beserta Istrinya Ferry Silviana Feronica.
"Kalau saya jelas nonton lagi besok dengan mengajak teman teman dan handai taulan. Sukses untuk film Sekawan Limo, " kata Ferry Silviana Feronica Senin 2 Juli 2024.
Bayu Skak sutradara sekaligus pemain film sangat tertarik untuk membuat skuel film Sekawan Limo tentu harus didasari beberapa pertimbangan.
"Harus dilihat jumlah penontonya. Kalau misalkan sekarang ini penonton Sekawan Limo mencapai jutaan nampaknya itu pasti sekali untuk dijikan sekuel. Karena di film film saya seperti Yowes Ben, di desain untuk dikembangkan," katanya.
Ia menilai semua aktor yang terlibat dalam di film garapannya memiliki karakter yang sangat kuat untuk dikembangkan. "Bismillah ke depan saya akan terus berusaha membikin film yang juga membawa dampak positif ke masyarakat," pungkasnya.
Sekilas tentang Film Sekawan Limo menceritakan tentang kisah para pendaki gunung Madyopuro yang melanggar sebuah mitos. Film ini mengusung genre horor-komedi dengan penggunaan bahasa Jawa Timuran yang juga disertai terjemahan Bahasa Indonesianya.
Meski mengandung unsur horor, tetapi horor yang dibawakan bukanlah kengerian tetapi justru horror yang ingin ditertawakan sekaligus menjadi hiburan.