Film Kartolo Numpak Terang Bulan, Apresiasi untuk Legenda Ludruk
Air Films kerja sama Smekdors Pictures kembali memperkenalkan karya terbarunya lewat film berjudul Kartolo Numpak Terang Bulan. Sebelumnya, tim sukses memproduksi film berbahasa Suroboyoan berjudul JACK pada 2019.
Sama seperti sebelumnya, film yang direncanakan tayang di bioskop mulai tanggal 14 Maret 2024 ini juga mengusung kearifan lokal dengan bahasa dan logat Suroboyoan.
Film bergenre komedi dengan tokoh utama legenda ludruk sekaligus komedian Surabaya, Cak Kartolo ini menceritakan konflik keluarga antara ayah dan anak.
Kartolo yang berperan sebagai ayah dari Alda Yunlavida (berperan sebagai Sari) menyimpan amarah bertahun-tahun karena kecewa dengan pilihan sang anak, hingga pada suatu hari keadaan mempertemukan mereka kembali yang akhirnya mengungkap rahasia antara keduanya.
Sebagai pemeran utama, Kartolo merasa perannya di film ini cukup serius dan berbeda dari biasanya.
"Saya biasanya senang guyon (bercanda) di sini perannya agak keras. Jadi berbeda dari biasanya. Saya disini mengikuti arahan sutradara saja," ungkap Kartolo ditemui usai pemutaran film, Jumat, 8 Maret 2024 malam.
Cak Kartolo Idola
Sementara itu, sutradara film M Ainun Ridho mengatakan, film ini sebagai simbolisasi perbedaan pilihan anak dan orang tua yang dikemas dengan cerita berbeda.
"Film ini tidak mengiring opini ke mana pun. Intinya yang ingin saya sampaikan adalah apa pun perbedaan antara anak dan orang tua harus saling menghargai. Perbedaan di sini bisa luas bisa berbeda pilihan, pendapat ataupun selera," ungkap Ainun.
Dia mengungkapkan, film yang mengambil lokasi keseluruhan di Kota Pahlawan ini, melewati proses cukup panjang, di mana syuting film dimulai usai pandemi COVID-19 serta penayangan yang harus mundur 2,5 tahun.
"Kalau syutingnya sebelum COVID-19, mundur lama 2,5 tahun. Kenapa mundur? Karena setelah pandemi sistem antre di bioskop menjadi berbeda dan harus menunggu," jelasnya.
Ainun menambahkan, film ini adalah apresiasi untuk legenda ludruk, Cak Kartolo. Baginya, pelawak berusia 78 tahun tersebut patut mendapatkan apresiasi setinggi-tingginya atas prestasinya selama ini.
"Saya mengidolakan Cak Kartolo sejak masih sekolah. Apresiasi seperti ini harusnya dia dapatkan dari pemkot atau pemprov setempat, tetapi selama ini belum ada. Jadi ini saya lakukan untuk memberikan sebuah apresiasi untuk Cak Kartolo," ungkapnya.
Keterlibatan Siswa SMK Dr. Soetomo
Menariknya dalam penggarapan film Kartolo Numpak Terang Bulan juga melibatkan siswa SMK Dr. Soetomo Surabaya (Smekdors).
Kepala sekolah SMK Dr. Soetomo sekaligus eksekutif produser film, Juliantono Hadi, ingin meningkatkan kompetensi perfilman murid-muridnya dengan cara terlibat langsung dalam produksi film layar lebar setiap tahunya.
"Smekdors sebagai produser juga yang menginvestasi dana, tetapi dengan persyaratan siswa wajib diikutsertakan dalam proses produksi terlibat secara langsung," terangnya ditemui usai nobar film dengan pemeran utama Kartolo itu.
Ia menjelaskan, siswa yang terlibat sebagai crew dalam film ini adalah siswa kelas 12 yang menjalakan program magang kerja. Mereka magang untuk memproduksi film tersebut.
"Siswa produksi, ada bagiannya kameramen, lighting, artistik dan soundman. Semua siswa kami ditempatkan di posisinya masing-masing. Semua ada tahapannya level I kameramen DOP, siswa masih di level III dengan menjadi asisten untuk membantu mempersiapkan kamera. Yang mengambil gambar tetap kameramen profesional," jelasnya.
Juliantono Hadi berharap, kolaborasi ini membuat para siswa yang memiliki kesempatan menjadi crew film bisa mengasah kompetensinya dan mempertajam bakatnya di dunia perfilman Indonesia.
Selain Cak Kartolo, film ini juga dibintangi oleh Cak Sapari, Ning Kastini, almarhum Eko Londo, Dewi Kartolo yang berkolaborasi dengan talent lokal Jawa Timur seperti Arief Wibhisono, Rizky Boncel, Yuliawan Krisdianto, Wandi Marzuki, dan Beta Sofiansyah.
Advertisement