Film Jendela Seribu Sungai: Impian Anak Banjarmasin
Film bergenre drama petualangan anak-anak berjudul Jendela Seribu Sungai garapan rumah produksi Radepa Studio. Film ini dijadwalkan tayang di bioskop Tanah Air, pada 20 Juli 2023.
Cerita film Jendela Seribu Sungai diangkat dari novel dengan judul yang sama karya Miranda Seftiana dan Avesina Soebli. Kisah tentang anak-anak yang punya keinginan dan cita-cita tapi terkendala oleh kemauan orangtua. Beruntung mereka bertemu Bu Sheila, salah satu guru di sekolah, yang terus menyalakan harapan mereka.
Jendela Seribu Sungai dibintangi Agla Artalidia, Olla Ramlan, Ariyo Wahab, Ibrahim ‘Baim’ Imran, Ajil Ditto, Bima Sena, Sheryl Drisanna, Halisa Naura, Bopak Castello, Ian Kasela dan Mathias Muchus yang juga bertindak sebagai produser kreatif. Jendela Seribu Sungai disutradarai Jay Sukmo dan skenario ditulis Swastika Nohara.
Film Jendela Seribu Sungai memiliki soundtrack berjudul Selalu Ada Jalan. Lagu ini dinyanyikan Ian Kasela dan diciptakan serta diaransemen oleh Moldy, personel grup band Radja.
Salah satu lokasi syuting adalah menara pandang Siring yang menjadi salah satu ikon kota Banjarmasin. Sungai Martapura berikut pasar apung dan ibu-ibu penjual di atas perahu klotok, jelas menjadi kekhasan Kota Banjarmasin. Boneka bekantan yang dipegang salah satu pemain, Sheryl Drisanna, merupakan primata khas Banjarmasin.
Sinopsis Film Jendela Seribu Sungai
Kisah tiga anak bernama Arian, Kejora dan Bunga yang masih duduk di Sekolah Dasar (SD). Mereka memiliki cita-cita yang berbeda-beda, suatu ketika guru mereka yang bernama Sheila meminta muridnya mengungkapkan cita-citanya.
Arian bercita-cita menjadi seorang seniman kuriding, tapi keinginan tersebut justru ditentang oleh bapaknya. Padahal bapak Arian termasuk orang yang pandai bermain alat musik tradisional tersebut, tapi tak ingin anaknya mewarisi bakatnya.
Kisah berbeda di alami Kejora yang sangat berambisi ingin menjadi seorang dokter, tapi cita-citanya juga bertentangan dengan keinginan bapaknya.
Bapak Kejora memiliki trauma besar dengan profesi tersebut karena dulunya ibu Kejora meninggal dunia lantaran tak mampu diselamatkan oleh dokter Puskesmas.
Bunga diceritakan hidup dari keluarga yang serba berkecukupan. Pada ceritanya digambarkan Bunga mengalami gangguan cerebral palsy. Namun justru Bunga mempunyai cita-cita besar menjadi seorang penari, keinginannya tersebut dipatahkan oleh kehendak dari orang tuanya.
Bu guru Sheila sadar betul dengan masalah yang dialami oleh ketiga muridnya tersebut sehingga tergerak untuk membantunya. Mungkinkah Bu Sheila bisa meyakinkan masing-masing orang tua tentang cita-cita dari para muridnya? Temukan jawabannya di bioskop.
Advertisement