Film 'Dua Garis Biru', Perlunya Pendidikan Seks Sejak Dini
Lewat Film 'Dua Garis Biru' Gina S. Noer sutradara dan penulis film kembali menyuguhkan film yang sarat akan pesan pergaulan serta pentingnya sex education sejak dini.
Film yang naskahnya digarap sejak 2010 ini, berkisah tentang Bima yang diperankan Angga Yunanda dan Dara yang diperankan oleh Zara JKT 48. Keduanya bersekolah ditempat yang sama dan saling dekat, kedekatan mereka terlampau jauh hingga bersenggama dan Dara pun hamil.
Tak ingin aborsi, Dara pun berupaya menyembunyikan kehamilannya hingga pada suatu siang, Dara duduk di pinggir lapangan basket dan terbentur bola basket. Dara di bawa ke UKS, disinilah kehamilan Dara diketahui yang membuat geger guru hingga keluarga Dara dan Bima.
"Sudah sangat lama kita tidak disuguhkan dengan film tentang kehidupan remaja atau kehamilan remaja yang sebenarnya sering kita temui, lewat film ini kami ingin film ini menjadi bahan diskusi di rumah bahwa, sex education itu penting untuk dikenalkan pada anak sedini mungkin," ujar Gina S. Noer saat ditemui di Royal Plaza Surabaya. Sabtu, 6 Juli 2019.
Selain itu, Gina S. Noer juga mengatakan, film ini bukan mengajak atau mencotohkan apa yang di perbuat Bima dan Dara tapi, sebaliknya memberi pengertian dan pemahaman bahwa ini tidak patut untuk dicontoh serta mengambarkan tentang konsekuensi akan pilihan tersebut.
"Film ini memberikan gambaran akan konsekuensi dari kehidupan yang pilih oleh Bima dan Dara. Bukan untuk ditiru," kata sutradara film yang akan tayang pada 11 Juli 2019 mendatang ini.
Zara JKT 48 yang memerankan sosok Dara juga menggungkapkan, hal yang sama tentang pentingnya sex education pada remaja.
"Sex education bagi remaja seperti kita sangat penting, jangan sampai kita (remaja) mencari tau sendiri dan menjadi salah pemahaman," ungkap remaja berusia 15 tahun ini.
Ia pun berpesan kepada kaum remaja, untuk tidak mencontoh Bima dan Dara dalam film 'Dua Garis Biru' karena, film ini hanya sebagai contoh serta untuk direnungkan tentang bagaimana memilih pergaulan dan teman agar tak salah langkah.
"Jangan sampai ada remaja seperti Bima dan Dara karena, masa depan kalian panjang. Buat film ini sebagai refleksi kalian dalam pergaulan dan berteman," pesan Dara.
Advertisement