Film Concrete Utopia, Ujian Kemanusiaan Usai Gempa Bumi
Film Korea Selatan Concrete Utopia diadaptasi oleh webcomic berjudul Yukwaehan Yiwoot. Ini merupakan bagian kedua dari webcomic Yukwaehan Wangdda karya Kim Soong Nyoong.
Webcomic tersebut telah dipublikasikan pada 21 Januari 2015 sampai dengan 10 Februari 2016 melalui situs Lezhin. Film Concrete Utopia disutradarai Uhm Tae Hwa bersama dengan penulis Kim Soong Nyoong.
Film berlatar belakang gempa bumi dahsyat ini dibintangi oleh Lee Byung Hun sebagai Young Tak, Park Seo Jon sebagai Min Sung, Park Bo Young sebagai Myeong Hwa, Choi Young Do sebagai Mr. Oh, dan Kim Sun Young sebagai Geum Ae.
Dikutip dari Sports Chosun, Concrete Utopia resmi ditunjuk jadi perwakilan Korea Selatan untuk bersaing di Academy Award atau Piala Oscar 2024. Film itu akan diperjuangkan masuk nominasi Best International Feature Academy Awards ke-96.
"Film tersebut menampilkan orang-orang biasa bersusah payah bertahan hidup dalam apartemen yang sesungguhnya jadi simbol dan representasi kekayaan di Korea," ujar komite film Korea Selatan.
"Pada saat resesi global dan bencana alam terjadi di setiap bagian dunia, Concrete Utopia menampilkan orang biasa yang berjuang hidup, bukan pahlawan. Cerita itu juga menyinggung tema kelas sosial seperti pemenang Oscar, film Parasite," tandasnya.
Sinopsis Concrete Utopia
Seoul dikisahkan hancur akibat gempa bumi yang dahsyat. Apartemen Hwang Gung adalah satu-satunya tempat yang masih berdiri setelah gempa terjadi. Kondisi tersebut membuat warga Seoul yang berhasil selamat dari bencana alam itu berusaha masuk dan berlindung di Apartemen Hwang Goong. Hal itu juga dilakukan demi selamat dari cuaca dingin ekstrem.
Young Tak untuk sementara waktu memimpin para penghuni apartemen Hwang Gung. Saat krisis terjadi, Young Tak berusaha melindungi para penghuni dari pihak luar.
Sementara itu Min Sung adalah seorang petugas publik. Ia bekerja sama dengan Young Tak untuk melindungi para penyintas. Myeong Hwa adalah istri dari Min Sung. Ia menggunakan keahlian dan pengalaman kerjanya merawat orang yang terluka setelah gempa.
Lama kelamaan, para penyintas semakin banyak jumlahnya. Hingga mereka mulai kewalahan untuk menampung para penyintas yang datang. Merasa keselamatan mereka akan terancam, para penghuni sepakat untuk memberlakukan sebuah aturan khusus.
Advertisement