Festival Wonderful Indonesia Sasar Moskow dan Tiongkok
Moskow: Kementerian Pariwisata (Kemenpar) bekerjasama dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Moskow akan menyelenggarakan Festival Indonesia 2017 di Hermitage Garden, Moskow, Rusia, 4–6 Agustus 2017. Kegiatan ini untuk meningkatkan brand awareness terhadap Wonderful Indonesia di Rusia.
Selain itu, Wonderful Indonesia (WI) juga tampil di pameran akbar di Tiongkok Xi’an Silk Road International Tourism Expo (XSITRE) 2017. Kegiatan yang diinisiati pemerintah China ini akan diselenggarakan di Qujiang International Conference & Exhibitor Centre Xian, Tiongkok, 4-6 Agustus 2017.
"Rusia merupakan salah satu pasar utama pariwisata Indonesia dengan kontribusi wisman yang meningkat signifikan dengan target tahun ini sebesar 108.000 orang," ujar Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara I Gde Pitana didampingi Asdep Pengembangan Pasar Eropa, Timur Tengah, Amerika dan Afrika Kemenpar Nia Niscaya, Selasa (1//8).
Pada periode Januari–Mei 2017, tercatat 52.189 kunjungan wisman asal Rusia ke Indonesia. Angkanya naik 62.14% bila dibandingkan dengan periode yang sama di 2016 yaitu sebesar 32.187 wisman. "Berdasarkan perkembangan peningkatan jumlah wisatawan asal Rusia, maka upaya promosi pariwisata perlu dilakukan secara terus menerus," kata Pitana.
Festival Indonesia tahun ini ditargetkan akan dihadiri 80.000 pengunjung. Angkanya melampaui kesuksesan penyelenggaraan Festival Indonesia pada 2016 yang mampu menarik 68.297 pengunjung dimana 86% berasal dari kota Moskow dan 14% dari luar kota Moskow.
Semaraknya Festival Indonesia 2016 terlihat dari jumlah stand setidaknya ada 40 UKM dan restoran serta waralaba ternama Indonesia yang ikut memamerkan produk – produknya. Branding Wonderful Indonesia meningkat dengan terpasangnya banner di area sekitar Hermitage Garden dan antusias pengunjung yang memenuhi Paviliun Indonesia.
"Mengangkat tema “Visit Wonderful Indonesia: Enjoy Its Diversity”, Kemenpar akan lebih menekankan pada potensi daerah-daerah di Indonesia di bidang pariwisata, investasi dan perdagangan. Penyelenggaran Festival Indonesia tahun ini diprediksi akan lebih semarak," ujar Pitana.
Sementara itu, Deputi Pengembangan Pemasaran Mancanegara Kemenpar, Profesor I Gde Pitana yang didampingi Asdep Pengembangan pasar Asia Pasifik Vinsensius Jamadu menambahkan, Tiongkok adalah pasar paling seksi di sector pariwisata. Juga menggiurkan bagi Indonesia.
Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS), sebanyak 4,2 juta wisman mengunjungi Indonesia sepanjang Januari-April 2017. "Jumlah itu meningkat 19,34% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar3.52 juta orang. Dari angka itu, 1,1 juta merupakan wisman asal Tiongkok," ujar Pitana, Senin (31/7).
Pitana menguraikan, banyak inbound tourism asal Tiongkok sudah sangat terasa di Manado dan Bali. Daerah di Sulawesi itu kembali dibanjiri wisatawan asal Tiongkok. Hingga bulan Juli ini, jumlah wisatawan China yang masuk Sulut mencapai 35.045 orang.Semuanya terbang secara bergelombang dengan pesawat charter milik maskapai penerbangan Lion Air dari enam kota di Tiongkok.
Dan untuk tahun 2017, pemerintah sudah mematok target kontribusi Pariwisata terhadap perekonomian (PDB) nasional sebesar 13%, devisa yang dihasilkan sebesar Rp 200 triliun, penyerapan tenaga kerja sebanyak 12 juta, jumlah kunjungan wisman 15 juta dan pergerakan wisnus 265 juta, serta indeks daya saing (WEF) berada di ranking 40 meningkat dari posisi saat ini di ranking 50 dunia.
“Pameran di tempat ditemukannya Terracotta ini merupakan momentum potensial untuk menjaring lebih banyak wisatawan untuk berkunjung ke Indonesia terutama wisman dari Tiongkok. Dikarenakan pameran tersebut merupakan pameran yang diselenggarakan setiap tahun dan menjadi pameran terbesar yang ada di Tiongkok,” harapnya.
Vincensius menambahkan, WI akan berpromosi di Paviliun Indonesia No. 2T -30, dengan luas total 108 m2 dengan konsep B to B (Business to Business) Promotion dan berbasis pre-scheduled appointment (PSA) dimana akan terjadi kontak dan kontrak bisnis antara para seller (Indonesia) dan buyers (good mix of International dan Chinese buyers).
"Setiap hari, Indonesia akan membuat takjub para pengunjung dengan tarian tradisional yang beragam. Pojok kopi juga tersedia bagi pengunjung, game permainan yang gimmick dan menarik, serta mendistribusikan materi promosi," ujar Vinsensius. (azh)