Festival Toleransi di Sidoarjo, Ajang Pemersatu Budaya dan Agama
Apresiasi gelaran Festival Toleransi, Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor tegaskan bahwa toleransi jadi salah satu komponen menuju Indonesia emas tahun 2045, yang menyatukan berbagai macam budaya dan agama.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Bupati Sidoarjo dalam acara bertajuk “Sidoarjo in Harmony” yang dilaksanakan di Alun-alun Sidoarjo. Sabtu, 5 November 2022.
“Kegiatan seperti festival toleransi ini harus diapresiasi. Kami berterima kasih dan tentunya bangga, karena toleransi menjadi salah satu komponen Indonesia Emas tahun 2045 mendatang,” ujar pria yang akrab disapa Gus Muhdlor itu.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa acara yang mengusung tema Toleransi ini menjadi hal yang sangat mewah, hal ini karena kegiatan seperti ini diselenggarakan di Kabupaten yang secara nilai masyarakat urbannya cukup tinggi. Dan menurutnya, tidak semua Kabupaten/Kota melakukan hal ini.
“Sekali lagi toleransi adalah kunci, dan semoga festival ini bisa menyatukan kita semua. Mempererat perbedaan dan menyamakan persepsi untuk membangun Sidoarjo menjadi lebih baik,” imbuhnya.
Acara yang digagas oleh Komunitas Seni Budaya Brang Wetan dan berbagai elemen seperti Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB), Organisasi Kepemudaan (Okp), dan Forwas Institute itu dihelat dengan serangkaian acara. Di antaranya adalah Doa lintas agama, penampilan festival antar budaya dari sekolah toleransi mulai dari tari hingga pidato kebangsaan, dan pameran toleransi dari setiap sekolah.
Selain itu, Henry Nur Cahyo Ketua Komunitas Brang Wetan Sidoarjo dalam keterangannya memaparkan bahwa acara ini menjadi program yang telah berjalan selama satu tahun ini.
“Jadi acara ini merupakan rangkaian dari program setahun yang namanya program ‘cinta budaya cinta tanah air’, nah, di dalam program itu misinya adalah bagaimana kita menangkal bahaya radikalisme dan menumbuh suburkan semangat toleransi agar bangsa ini tidak terpecah belah,” papar Henry.
Brang Wetan dalam hal ini mendampingi 5 sekolah yang masuk dalam program sekolah toleransi yakni MA Nurul Huda Sedati, SMPN 1 Gedangan, SMPN 1 Taman, SMPN 1 Waru, dan SMAN 1 Gedangan untuk menampilkan karya mereka terkait budaya toleransi.
“Harapannya, supaya toleransi tidak hanya menjadi urusannya Brangwetan saja dan Okp tapi dari setiap masyarakat. Makanya kita gelar di muka umum ini supaya Kabupaten Sidoarjo dapat menjadi Kabupaten yang peduli terhadap toleransi,” pungkasnya.