Festival Toleransi 2024 Libatkan Siswa-Siswi SMP di Sidoarjo
Alun-Alun Sidoarjo sejak Kamis, 30 Mei 2024 pagi mulai dipadati siswa-siswi SMP se-Sidoarjo dengan beragam kostum budaya tradisional. Ini Adalah gelaran melibatkan remaja memeriahkan Festival Toleransi 2024.
Tidak hanya itu, sebanyak 50 tenant dengan beragam display tentang edukasi kebudayaan serta toleransi. Festival Toleransi 2024 ini digelar oleh Komunitas Budaya Brangwetan dengan menggandeng Dinas Pendidikan Pemkab Sidoarjo dan Forum Wartawan Sidoarjo (Forwas).
Ketua Komunitas Brangwetan Henri Nurcahyo mengatakan bahwa dalam gelaran festival yang meriah di Alun-Alun Sidoarjo itu dihadiri oleh sebanyak 50 sekolah. “Bukan hanya SMP negeri saja tapi ada tujuh SMP swasta yang juga ikut menyuarakan toleransi di festival ini,” katanya.
Festival Toleransi ini dibuka dengan lomba arak-arakan menyerukan aksi toleransi baik saling menghormati antar budaya, suku, ras, dan agama. Setiap sekolah menampilkan aksi terbaiknya di hadapan dewan juri dan para kepala sekolah yang hadir.
Henri mengungkapkan bahwa adanya festival ini diharapkan bisa membuat para pelajar SMP di Kota Delta saling menjaga toleransi di lingkup sekolah. “Ini merupakan puncak sekolah toleransi, setiap sekolah kini punya satgas toleransi dari para siswa sendiri,” tuturnya.
Tidak hanya penampilan kesenian saja, di Festival Toleransi 2024 ini, Plt Bupati Sidoarjo Subandi juga mendeklarasikan sekolah toleransi yang diikuti oleh riuh ratusan pelajar SMP se-Sidoarjo.
Dalam kesempatan tersebut Subandi mengapresiasi para siswa-siswi SMP yang sudah totalitas memberikan penampilan terbaik dengan mengusung tema toleransi. “Saya sangat mengapresiasi, ini jadi pembelajaran bagus untuk saling menjaga toleransi dan kerukunan,” paparnya.
Menurutnya, Sidoarjo sendiri memang memiliki demografi yang prular dengan beragam suku, agama, dan ras. Sehingga dengan adanya program sekolah toleransi dengan puncaknya Festival Toleransi 2024 diharapkan bisa membuat pelajar sejak dini mulai mengenal sikap saling menghargai.
“Dengan adanya Kurikulum Merdeka Belajar ini toleransi dan sikap pancasila bisa masuk ke pembelajaran sekolah. Tentunya ini akan didukung penuh oleh Pemkab Sidoarjo,” papar mantan Wakil Bupati Sidoarjo itu.
Subandi juga berpesan bahwa aksi toleransi jangan hanya seremonial dan terucap saat deklarasi saya. Dia mengharapkan agar toleransi tetap terjaga dan mencegah hal intoleran. “Jangan hanya terucap saja, tapi mari kita jaga bersama nilai-nilai toleransi dan dimulai dari sekolah,” ujarnya.
Advertisement