Festival Pesona Moyo 2018 Akan Penuh Kejutan
Mengeksplorasi Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), adalah petualangan yang luar biasa. Serunya seperti tidak pernah habis.
Selalu ada tempat asyik untuk ditaklukan. Belum lagi kekayaan budayanya yang begitu berwarna. Ditambah keramahan masyarakatnya. Pokoknya, dijamin bikin ketagihan.
Semua akan terangkum di Festival Pesona Moyo (FPM) 2018 yang akan dipusatkan di Pelabuhan Badas, Sumbawa. Waktu pelaksanaannya super panjang. Yaitu 9 sampai 23 September 2018. Beragam suguhan budaya dipastikan hadir untuk memanjakan wisatawan.
FPM 2018 merupakan penyelenggaraan yang ketujuh. Event ini pertama kali diadakan tahun 2012.
Perhelatan tahunan ini akan mengupas tuntas kekayaan adat Sumbawa. Khususnya yang berkenaan dengan tradisi air. Keseruan event akan dibuka dengan parade perahu hias tanggal 9 September. Selanjutnya ada Ritual Adat Melala pada 11 September.
Konservasi alam mengedepankan pariwisata berkelanjutan pun tak luput dari perhatian. Ini dibuktikan dengan digelarnya Kemah Bakti Konservasi Jelajah Wisata Alam Pulau Moyo pada 12-13 September 2018.
Tradisi unik Main Jaran menjadi sajian berkelas yang sayang untuk dilewatkan. Main Jaran adalah pacuan kuda tradisional. Dimana joki-jokinya masih tergolong anak-anak. Meski begitu mereka sangat terampil dalam mengendalikan dan memacu kuda-kudanya di arena balapan. Event ini akan dihelat pada 12-13 September dan dilanjutkan pada 15-16 September 2018.
Yang tidak kalah menarik adalah Saka Buffalo Race atau pacuan kerbau. Event ini akan dilaksanakan pada 15 September 2018. Peningkatan perekonomian lewat pariwisata pun di kupas tuntas di Temu Usaha pada 17 September. Selain itu ada Gebyar Pesta Jagung yang dilaksanakan pada 18 September.
Expo UKM serta pertunjukan budaya yang dilaksanakan sepajang perhelatan sudah pasti wajib disambangi. Balap Sampan serta Seminar Kesehatan menjadi sajian lain yang melengkapi festival. Keduanya akan dihelat pada 22 September 2018. Kemeriahan pun ditutup dengan Fishing Contest yang dilaksanak pada 23 September 2018.
"Festival ini bukan sekadar untuk meningkatkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif serta membangkitan seni budaya di Kabupaten Sumbawa. Tetapi juga salah satu tonggak bangkitnya pariwisata NTB yang baru saja dilanda bencana gempa. Sekaligus momentum untuk menyatakan bahwa NTB itu aman. NTB itu menawan," ujar Menpar Arief Yahya. (*)
Advertisement