Festival Peneleh, Eri Genjot Kampung Wisata Sejarah di Surabaya
Memegang predikat sebagai Kota Pahlawan, Surabaya menjadi salah satu kota dengan banyak tempat-tempat peninggalan sejarah. Ini jadi bukti kemerdekaan Indonesia melawan para penjajah.
Dengan kemajuan zaman, berbagai peninggalan sejarah salah satunya di kawasan Peneleh menjadi salah satu titik yang dijadikan tempat wisata. Lokasi itu kemudian diresmikan Walikota Surabaya Eri Cahyadi dalam rangkaian kegiatan Festival Peneleh dan Java Coffee Culture 2023 yang digelar Bank Indonesia dan Pemkot Surabaya di Surabaya, 7-9 Juli 2023.
Penetapan Peneleh menjadi Kampung Wisata Sejarah, kata Eri, karena banyak kalangan menyebut Peneleh sebagai situs kebangsaan. Salah satunya, terdapat rumah HOS Tjokroaminoto yang menjadi tempat tinggal Bung Karno saat remaja.
“Karena itulah puncak ilmu kebangsaan dan politik itu ada di Surabaya dari pemikiran HOS Tjokroaminoto. Kita sebagai penerus bangsa ini, anak-anak muda harus memiliki semangat dan spirit seperti Bung Karno dan HOS Tjokroaminoto,” ujarnya.
Eri mengatakan, peninggalan sejarah yang banyak di Surabaya menjadi daya tarik sebagai wisata sejarah. Di mana, pada akhirnya akan memberi dampak positif peningkatan ekonomi bagi warga sekitar.
“Inilah yang membangkitkan ekonomi dan UMKM kita. Tetapi yang terpenting adalah ini bisa menjadi tonggak sejarah, maka anak SD-SMP di Kota Surabaya kita wajibkan ke Kampung Wisata Sejarah Peneleh. Sehingga mengerti kalau Bung Karno lahir disini dan gurunya HOS Tjokroaminoto,” terangnya.
Dengan ini, ia menyebut, pemkot akan terus melakukan penataan kampung-kampung bersejarah sebagai kampung wisata sejarah.
Genjot Ekonomi Melalui Kopi dan Pariwisata
Sementara itu, Deputi Gubernur Bank Indonesia Filianingsih Hendarta mengatakan, kegiatan ini menjadi salah satu upaya akselerasi ekonomi Indonesia.
Dari data yang ada, Filianingsih mengatakan, bahwa ekonomi Indonesia sudah pulih pesat usai terdampak adanya pandemi virus corona atau Covid-19. Namun, menurutnya masih ada tantangan ekonomi global yang berdampak pada Indonesia.
Ia menyebut, bahwa kopi merupakan komoditas yang kini menjadi budaya baru tidak hanya bagi masyarakat Indonesia saja, tapi juga di dunia.
Dengan keanekaragaman kopi Indonesia, ia berharap, ekonomi Indonesia makin melesat di tengah ancaman krisis ekonomi dunia.
"Kita melihat Jawa dengan banyak komuditas kopi diharap mampu mendongkrak ekonomi. Ditambah wisata sejarah memiliki daya tarik historis yang bisa jadi penarik pertumbuhan ekonomi. Festival ini bagian penting mendorong ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan," kata pejabat BI asal Surabaya itu.