Festival Onthel Nusantara di Banyuwangi 25-26 Mei, Genjot Pariwisata
Kabupaten Banyuwangi akan menggelar Festival Onthel Nusantara. Ajang ini akan menjadi sarana promosi wisata Banyuwangi. Sebab, ribuan peserta berasal dari puluhan Kabupaten di Jawa dan Bali. Mereka akan melihat langsung keindahan Banyuwangi saat mengikuti kegiatan tersebut.
Festival Onthel Nusantara ini diprakarsai Komunitas Sepeda Tua Indonesia (KOSTI). Dalam rangka persiapan kegiatan tersebut sejumlah perwakilan pengurus KOSTI telah bertemu dengan Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani di Pendopo Sabha Swagatha Blambangan, Kamis, 23 Mei 2024.
"Kita dukung penuh kegiatan Festival Onthel Nusantara, ini bagian dari Banyuwangi Festival," jelas Ipuk.
Dukungan yang diberikan, menurut Ipuk, mulai sarana prasarana, penginapan hingga hadiah dan door prize. Seluruh standar operasional prosedur pelaksanaan Banyuwangi festival dilakukan dalam kegiatan tersebut.
"Kita fasilitasi UMKM, kesehatan, Puskesmas juga kita libatkan karena ini pesertanya sebagian besar pensiunan," terangnya.
Ipuk menegaskan, kegiatan ini merupakan bagian dari promosi wisata Banyuwangi. Sebab peserta yang hadir berasal dari berbagai daerah di Jawa dan Bali. Sehingga ini menjadi bagian promosi, tidak hanya alamnya tapi juga ekonominya.
"Kami berharap semua bisa bergerak, bisa terdampak dengan kegiatan ini," tuturnya.
Ketua Pelaksana Festival Onthel Nusantara, Hamami, mengatakan ini kali pertama Banyuwangi mengadakan event KOSTI. Organisasi ini sudah berdiri sejak Maret 2008. Festival Onthel Nusantara ini akan digelar dua hari, Sabtu dan Minggu 25-26 Mei 2024.
Pria yang juga Ketua Dua KOSTI ini menyebut rencananya kegiatan ini akan dihadiri sekitar 1.500 hingga 2.000 peserta yang berasal dari 35 Kabupaten/Kota di Jawa dan Bali. Sebagian dari mereka berangkat ke Banyuwangi dengan bersepeda onthel.
"Yang tour sudah berangkat. Seperti dari Karawang sudah jalan, dari sidoarjo juga sudah berangkat 13 orang," ungkapnya.
Di samping olahraga, kata Dia, para peserta juga akan ditunjukkan destinasi wisata. Even ini juga bukan ajang balapan tapi bersepeda santai mengunjungi destinasi wisata sekaligus untuk promosi wisata melestarikan budaya asli Indonesia.
Para peserta jug akan mengenakan pakaian yang unik layaknya Banyuwangi Ethno Carnival. Bedanya, mereka berkeliling naik sepeda. Beberapa tempat yang akan dikunjungi adalah Taman Makam Pahlawan di Jl. A. Yani. Kemudian Taman Blambangan yang dulunya dikenal sebagai Tegal Loji.
"Kita kenalkan sejarahnya, ada peninggalan Belanda, Inggrisan," tuturnya.
Peserta juga akan mengunjungi Pantai Boom. Ini untuk mengenalkan sejarah Pantai Boom yang dulunya pelabuhan pengekspor pisang ke Australia.
"Terakhir di Pendopo, kita ceritakan keunikan Pendopo," ujarnya.